Sukses

Akram Askar: Tubuh Berotot Tak Perlu Pakai Steroid

Usaha Akram membentuk tubuh selama tujuh tahun berhasil. Tanpa steroid, tapi benar-benar hanya dengan olahraga dan jaga nutrisi.

Liputan6.com, Jakarta Lengan berotot Akram Askar langsung jadi pusat perhatian di balik kaos lengan pendek yang dikenakannya. Hanya butuh beberapa menit pula bagi orang yang melihatnya untuk menyadari ada otot di balik dada bidangnya.

"Pahatan" otot di tubuh pria dengan tinggi 167 cm ini makin kentara saat ia memperlihatkan foto-fotonya ketika berpose ala binaragawan. Terlebih saat ia ikut kompetisi body building natural di Jerman pada Mei 2016 lalu.

Akram saat mengikuti sesi pemotretan dengan Liputan6.com, Jakarta, Kamis (4/8). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ya, usaha Akram membentuk tubuh selama tujuh tahun terakhir telah berhasil. Tanpa steroid. Melainkan benar-benar hanya dengan olahraga dan menjaga asupan nutrisi.

"Ini hasil natural, artinya benar-benar tanpa steroid," tegasnya saat berbincang dengan Liputan6.com pada Selasa (2/8/2016) sore di SCTV Tower.

Akram saat berlatih di salah satu pusat kebugaran di Jakarta, Kamis (4/8). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Akram merasa keheranan dengan penggunaan steroid pada banyak orang yang menginginkan tubuh berotot. Padahal penggunaan steroid itu amat berbahaya. Salah satunya bisa memengaruhi hormon testosteron hingga mengganggu kerja jantung.

"Salah satu alasan saya melakukan body building dengan cara alami karena ada masalah jantung. Sehingga tak mungkin juga saya pakai steroid," ungkap pria berdarah Belanda, Indonesia dan Arab ini.

Ya, kesuksesan Akram berlatih menjadi bukti bahwa tubuh berotot bisa didapat tanpa pakai steroid. "Namun memang untuk mencapai itu semua butuh proses," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perjuangan capai tubuh berotot

Perjuangan Membentuk Tubuh Berotot
Tak ada yang menyangka jika saat remaja tubuh Akram gendut. Dia menceritakan, semasa kecil tingginya 140 cm dengan berat badan mencapai 60 kg. Tapi semakin tinggi tubuhnya, berat badannya tidak bertambah signifikan.

Kemudian saat berusia 18-19 tahun Akram memutuskan ikut fitnes bersama teman-temannya. Hingga dua tahun berjalan, teman-teman mulai memperlihatkan hasil tapi tidak dengan dirinya. Padahal ia melakukan olahraga sama seperti teman-temannya.

"Teman-teman saya mulai kelihatan hasil, saya kok belum ya? Lalu saya coba baca buku, cari tahu di internet. Ternyata ada yang salah dengan asupan nutrisi saya," ceritanya.

Setelah mengubah asupan nutrisi, tubuhnya mulai memperlihatkan hasil di bulan ketiga. Terlihat dari punggungnya yang mulai berotot.

Sejak saat itulah pria yang sedang mengerjakan skripsi kuliahnya di bidang computer science di Jerman ini mulai tekun berlatih dan menjaga asupan nutrisi.

"Melihat hasil itu saya makin termotivasi untuk membentuk tubuh. Untuk membentuk badan yang bagus itu juga perlu memperhatikan nutrisi bukan hanya latihan," tuturnya.

Setiap minggu ia akan berlatih lima kali dengan durasi masing-masing 1,5 jam. Setiap kali latihan, ia memfokuskan pada bagian tubuh yang ingin dibentuk.

Akram (tengah) saat berpose dalam kompetisi body building natural di Jerman. (Foto: www.instagram.com/inst_akram/)

Pada tahun ketujuh berolahraga ia pun memberanikan ikut kompetisi body building natural di Jerman. Lima bulan sebelum hari H kompetisi, makin ketatlah ia melatih tubuh dan menjaga asupan nutrisi.

"Sampai-sampai saya hitung garam yang masuk ke tubuh. Asupan air dijaga. Saya kan juga tidak boleh makan sembarangan sehingga saya selama lima bulan itu masak," ujarnya sambil tertawa.

Keberhasilannya membentuk tubuh pun ia bagikan ke banyak orang lewat akun Youtube GyManiac. Sudah ada beberapa video berisi cara makan sehat sehat serta tips membentuk tubuh.

"Masih banyak mitos yang beredar tentang cara membentuk tubuh berotot di kita. Saya hanya ingin berbagi hal yang tepat untuk membentuk tubuh," tuturnya.

 

Nama: Askar Akram
TTL: 11 Januari 1991
Anak ke: 1 dari 4 bersaudara
Tinggi: 168 cm
Berat badan: 72 kg

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini