Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Studi: Rangsangan Seksual Membuat Anda Bodoh

Benar juga amaran nenek. Jangan membuat keputusan-keputusan penting ketika sedang terangsang secara seksual. Betulkah?

Liputan6.com, New York - Pernahkah Anda mengambil keputusan ketika sedang terangsang secara seksual dan belakangan ketahuan bahwa keputusan itu salah?

Ternyata penelitian ilmiah menegaskan apa yang sudah diduga selama ini, bahwa manusia menjadi bodoh ketika sedang terangsang secara seksual. 

Dikutip dari mic.com, Rabu (27/1/2016), suatu tim psikologi dari Kanada pimpinan Shayna Skakoon-Sparling melakukan penelitian untuk mempelajari dampak rangsangan seksual kepada pengambilan risiko seksual dan pembuatan keputusan pada pria dan wanita.

Temuan ini juga sudah dilaporkan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior.

Lalu, apa hasilnya? Para peneliti mendapati bahwa rangsangan seksual memang berdampak kepada kemampuan membuat keputusan.

Penelitian terbagi dalam 2 eksperimen. Dalam bagian pertama, para peneliti mengaduk-aduk pikiran 144 pria dan wanita usia kuliah melalui tontonan sejumlah video seks tanpa basa-basi. Para peserta eksperimen kemudian mengisi survei yang menantang apakah mereka berniat ikut serta dalam 'perilaku seks berisiko'.

Jangan heran, para peserta yang sedang sangat terangsang mempertunjukkan niat lebih besar untuk terlibat dalam perilaku seks berisiko, misalnya hubungan seks tak berpelindung dengan pasangan seks baru, dibandingkan dengan peserta survei lain yang sebelumnya tidak menonton tayangan ‘menyenangkan’ tersebut.

Eksperimen kedua digelar dengan cara yang sama, tapi para pesertanya tidak ditanyai melalui survei sesudah menonton. Kali ini, mereka diminta melakukan permainan kartu Blackjack. Sebagai penjelasan, permainan kartu ini lazim dikaitkan dengan judi.

“Para peserta ditawarkan kesempatan untuk bermain dengan risiko atau secara aman-aman saja selagi mereka ‘kelimpungan’. “

Kata sang penulis, “Peningkatan rangsangan seksual pada eksperimen 2 berkaitan dengan letupan-letupan dan niat lebih besar untuk bermain secara berisiko dalam permainan Blackjack.”

Dari hasil ini dapat diduga bahwa ketika dihadapkan kepada tanda-tanda seksual yang kuat semisal ketelanjangan, orang yang sedang terangsang secara seksual kemungkinan memiliki penghambat yang lebih lemah dan dapat mengalami proses pembuatan keputusan yang terganggu.

Tentu saja pembaca mungkin tidak memerlukan penelitian formal untuk mengetahui bahwa otak selagi seks bukanlah otak yang dapat diandalkan untuk nasihat-nasihat penting dalam kehidupan.

Namun demikian, hasil-hasil penelitian tersebut bermanfaat dalam mencoba memahami beberapa perilaku seks yang mungkin tidak diinginkan.

Misalnya, Lembaga Guttmacher melaporkan bahwa lebih dari setengah jumlah kehamilan di AS setiap tahun sebetulnya tidak direncanakan. Belum lagi kalau bicara soal raibnya ribuan dolar di meja judi Blackjack di seluruh Las Vegas setiap harinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini