Sukses

Wanita Menopause Masih Bisa Rasakan Dashyatnya Bercinta

Menopause bukanlah akhir dari hidup seorang wanita untuk tidak berhubungan seksual.

Liputan6.com, Jakarta Menopause bukanlah akhir dari hidup seorang wanita. meski gairah sudah untuk tidak berhubungan seksual. Justru, di saat menopause itulah wanita merasakan puncak kenikmatan dari bercinta, tanpa takut dihantui akan berbadan dua.

Demikian penjelasan Pakar Seksual dari On Clinic, dr. Johnny F Gosyanto, MSc, saat berkunjung ke Redaksi Health Liputan6.com, SCTV Tower, Senayan City, Jakarta, ditulis Selasa (13/5/2014)

"Di saat menopause, wanita dapat berpikir positif bahwa tidak takut hamil. Jadi, mau kapan saja, ayo!," kata Johnny menjelaskan.

Diakui Johnny, saat wanita berhenti menstruasi, lendir vagina akan berkurang. Itu disebabkan saat `tamu` mulai berhenti berdatangan, wanita akan menghasilkan hormon estrogen lebih sedikit dari biasanya. Sehingga, banyak perubahan yang akan dialami oleh wanita tersebut.

"Sekarang kan sudah ada rubrikan yang dijual bebas. Walaupun dengan sedikit efek samping. Tapi, ini bisa dijadikan sebagai pengganti rubrikan alami yang dihasilkan saat wanita belum mengalami menopause," kata Johnny menerangkan.

Meski sudah menopause, tambah dia, wanita pun dapat mencapai klimaks saat bercinta. Dengan catatan, membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya. "Sudah tentu, foreplay akan lebih lama, dan untuk mencapai klimaks itu juga butuh waktu yang lama. Terpenting, rajin olahraga," kata dia menerangkan.

Ternyata, bila pasangan dengan usia tua rutin melakukan aktivitas fisik dengan olahraga senam, berdampak baik untuk ketahanan fisik selama di ranjang. Terlebih untuk wanita, yang akan membuat libido dan gairahnya tetap bagus.

Apalagi selama berhubungan seksual, pasangan harus memiliki napas yang panjang dan tetap stabil. Salah satu cara untuk menghasilkannya, hanya dengan berolahraga senam.

"Olahraga itu membuat fisik si wanita dan pasangannya tetap bagus. Sehingga, untuk berhubungan sesual tetap siap. Dengan berolahraga pun, keduanya dapat mengatur tempo dan napasnya. Kalau napas sampai berhenti, bisa-bisa meninggal dunia," kata dia menekankan.