Sukses

25 Jemaah Calon Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci

Sebanyak 20 jemaah calon haji tersebut wafat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz dan Madinah dan lima lainnya meninggal di Makkah.

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mencatat, sebanyak 25 jemaah calon haji Indonesia meninggal dunia hingga Jumat 3 Agustus 2018 dini hari.

Dari jumlah itu, sebanyak 20 jemaah calon haji wafat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz dan Madinah dan lima lainnya meninggal di Makkah.

"Penyebab wafat terbanyak adalah Cardiovascular disease, sebanyak 14 orang. Lokasi wafat terbanyak di pondokan atau hotel sebanyak delapan orang," ujar Kepala Bidang Kesehatan Arab Saudi, Melzan Dharmayuli.

Selain itu, kata dia, sebanyak 36.502 jemaah calon haji menjalani perawatan. Melzan mengatakan, dalam catatan Tim Kesehatan Haji, sebanyak 36.304 jemaah rawat jalan di kloter oleh Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).

"Sisanya, sebanyak 198 jemaah dirawat jalan di bandara oleh tim mobile," kata Melzan.

Layanan kesehatan untuk jemaah haji juga disediakan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah maupun Makkah.

KKHI Madinah telah menerima 181 rujukan dan sedang merawat inap 26 jemaah. Sementara KKHI Makkah telah menerima 67 rujukan. Sebanyak 43 jemaah calon haji di antaranya masih dirawat di KKHI.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diminta Jaga Kesehatan

Melzan mengingatkan agar jemaah calon haji selalu memperhatikan kesehatannya. Ia meminta agar jemaah calon haji jangan terlalu memforsir diri untuk ibadah.

"Banyak minum, cukup istirahat, dan hubungi TKHI di kloter masing-masing untuk rutin memeriksa kesehatan," tutur Melzan.

Jemaah haji Indonesia terus berdatangan di Makkah baik dari Madinah maupun Jeddah. Hingga Jumat 3 Agustus 2018 pukul 11.14 Waktu Arab Saudi (WAS), sebanyak 181 kloter atau setara 72.960 jemaah calon haji telah tiba di Mekah. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, 66,96 persen di antaranya termasuk kategori berisiko tinggi.

 

Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.