Sukses

Rahasia Lain Khadafi: Tembak Pesawat dan Bunuh Suami Selingkuhan

Seorang pria diikat ke dua mobil lalu ditarik hingga jasadnya terbelah. Gara-gara Protes istrinya diselingkuhi Khadafi.

Muammaf Khadafi jatuh secara menyakitkan. Ia yang memerintah negerinya secara otoriter tak kuasa menahan efek menular 'Musim Semi Arab' yang duluan menumbangkan pemerintahan Ben Ali di Tunisia pada 14 Januari 2011. Hari itu, 20 Oktober 2011, 'Singa Afrika' tewas di tangan rakyatnya sendiri.

Sejak saat itu, kisah tentang Khadafi ditulis dan menyebar dari mulut ke mulut. Tentang perilaku seksualnya yang menyimpang, para pengawal perawannya, juga kegemarannya melakukan operasi plastik. Kini, sebuah film berjudul "Watch Mad Dog: Gaddafi's Secret World" menguak rahasia diktator Libya itu. Dari orang-orang terdekatnya.

Salah satunya adalah Ali Aujali, mantan Dubes Libya untuk AS di masa kepemimpinan Khadafi. Aujali memulai karirnya sebagai diplomat beberapa tahun setelah Khadafi memegang kendali atas Libya pada 1969. Namun, ia akhirnya membelot ke kubu pemberontak. Ia kini masih menjadi Dubes di Washington DC.

Sejumlah rahasia terungkap dari bibirnya. Salah satunya mengklaim seorang pria diikat ke dua mobil lalu ditarik hingga jasadnya terbelah. Sebelum disiksa, pria itu disebut-sebut melayangkan keluhan bahwa Khadafi berhubungan seksual dengan istrinya. Klaim itu sulit dibuktikan.



Klaim lain bisa ditelusuri. Terkait peristiwa yang terjadi 22 Desember 1992 -- hampir 4 tahun setelah kecelakaan Pan Am 103 yang meledak di atas Lockerbie -- sebuah pesawat Libyan Arab Airlines 727 ditembak jatuh.

Kala itu, 157 orang -- warga Libya dan orang asing -- tewas. Salah satu yang menerbitkan curiga adalah nomor penerbangannya: 1103. Agak mirip dengan nomor penerbangan Pan Am 103.

Setelah kejatuhan Khadafi, seorang istri korban WN Inggris mencoba meminta pemerintahan baru Libya membuka kembali kasus tersebut. Namun, apa yang diucapkan Aujali menjadi bukti penguat. Bahwa kecelakaan pesawat Libyan Arab Airlines adalah disengaja. Atas perintah Khadafi.

Apakah ia yakin? "100 persen," kata dia, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Senin (3/2/2014).

Aujali mengatakan, sebuah bom dengan pengatur waktu ditempatkan di dalam pesawat. Karena gagal meledak, Khadafi memerintahkan pesawat tersebut dipaksa jatuh di dekat Bandara Tripoli.

Motifnya, "Khadafi ingin menunjukkan pada Barat --lewat media yang dikontrol pemerintah-- bahwa sanksi internasional atas insiden Lockerbie -- membuat rakyat di sana menderita," kata Aujali. Saat itu dikabarkan, akibat sanksi itu dikabarkan maskapai Libya tak mampu beli suku cadang.

Penjelasan resmi kala itu bervariasi, namun rezim menahan seorang pilot pesawat MiG milik Angkatan Udara Libya dan instrukturnya, atas tuduhan mereka menabrak pesawat.

Namun, sang instruktur, Majid Tayari,  yang ditemui BBC membantah ada tabrakan. Ia hanya melihat ekor 727 meluncur cepat ke arah pesawatnya. Sesuatu menabrak MiG dari bawah, lalu api berkobar. Dua pilot selamat berkat alat pelontar. Kata Tayari, apapun itu yang berasal dari bawah duluan menghantam 727.

Manajer keselamatan Libyan Arab Airlines pada 1992, Mahmud Tekalli, juga membantah dugaan tabrakan. Ia yakin benar, 1103 sengaja dihancurkan.

Sementara, Lutz Kayse, desainer roket asal Jerman yang bekerja untuk Khadafi pada 1980-an mengatakan, "Khadafi adalah orang baik, sederhana, dan aku punya kesan ia menyembunyikan kelemahannya rapat-rapat."

Kesan berbeda disampaikan mantan pengawal perempuan Khadafi yang kini hidup dalam persembunyian. "Suatu malam kami diharuskan melihat eksekusi 17 mahasiswa. Mereka tidak digantung, tapi ditembak. Kami dilarang menjerit, harus bersorak gembira," kata dia.

Sayang, sang kolonel tak lagi bisa mengonfirmasi segala tuduhan yang dialamatkan padanya. Dan yang lebih penting lagi, ia tak lagi dapat dimintai pertanggungjawaban. (Ein/Ism)

Baca juga:

Terkuak, Kamar `Horor` Tempat Khadafi Memerkosa Korbannya
Pengakuan Soraya, `Budak Nafsu` Moammar Khadafi
Kisah Tragis Memorial Sahara yang Tertangkap Satelit Google Earth

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini