Liputan6.com, Taipei - Seorang produsen elektronik di Taiwan mengatakan pada hari Rabu (18/9/2024) bahwa mereka tidak membuat pager yang digunakan oleh anggota kelompok militan Hizbullah yang meledak secara serentak di Lebanon pada hari Selasa (17/9), menewaskan sedikitnya sembilan orang.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, lebih dari 2.750 orang lainnya terluka dalam ledakan itu, termasuk duta besar Iran untuk Lebanon. Dalam pernyataan pada hari Rabu, Hizbullah yang didukung Iran menuturkan akan ada perhitungan berat atas ledakan tersebut, yang mana mereka menyalahkan Israel tanpa memberikan bukti.
Baca Juga
Israel belum berkomentar langsung tentang ledakan pager.
Advertisement
Reuters melaporkan, gambar pager yang hancur menunjukkan bahwa mereka memiliki stiker dari Gold Apollo yang berbasis di Taiwan. Pendiri dan presiden perusahaan Hsu Ching-kuang mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa pager dibuat oleh perusahaan lain yang memiliki lisensi untuk menggunakan mereknya.
"Ada agen di Eropa yang telah bekerja sama dengan kami selama tiga tahun, mereka adalah agen untuk semua produk kami," kata Hsu di kantor perusahaan di Kota New Taipei, Taiwan, seraya menambahkan bahwa dia memiliki kontrak untuk membuktikannya, seperti dilansir NBC News.
"Kami bukan perusahaan besar, tetapi kami adalah perusahaan yang bertanggung jawab dan peduli dengan produk kami."
Gold Apollo mengidentifikasi perusahaan lain itu sebagai BAC yang berpusat di Hongaria. Perusahaan tersebut diberi wewenang menggunakan logo Gold Apollo untuk penjualan produk di wilayah tertentu.
"Tetapi desain dan pembuatan produk sepenuhnya ditangani oleh BAC," kata pernyataan Gold Apollo.
BAC tidak segera menanggapi permintaan komentar. Juru bicara Gold Apollo menolak berkomentar lebih lanjut, dengan alasan penyelidikan yang sedang berlangsung.
Eskalasi Hizbullah Vs Israel
Kementerian Urusan Ekonomi Taiwan menyatakan pada hari Rabu bahwa Gold Apollo mengekspor pager terutama ke pasar Eropa dan Amerika. Dalam pernyataannya, disebutkan tidak ada laporan ledakan yang terkait dengan produk tersebut dan tidak ada catatan perusahaan tersebut mengekspor pager langsung ke Lebanon.
"Apakah barang-barang ini benar-benar dimodifikasi? ... Apakah produsen lain memproduksinya dan hanya melabelinya dengan merek Apollo? Bagian ini masih diselidiki oleh pihak berwenang," kata juru bicara kementerian kepada NBC News.
Ledakan pager pada hari Selasa terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa ketegangan antara Israel dan Lebanon dapat berubah menjadi perang habis-habisan. Israel dan Hizbullah, yang bermarkas di Lebanon dan menentang serangan Israel di Jalur Gaza, telah terlibat dalam serangan lintas batas sejak dimulainya perang Israel-Hamas Oktober 2023, yang menyebabkan ribuan orang mengungsi di kedua negara.
Kementerian Luar Negeri Lebanon mengutuk apa yang disebutnya sebagai serangan siber Israel, dengan mengatakan bahwa mereka akan mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB.
Koordinator khusus PBB untuk Lebanon Jeanine Hennis-Plasschaert menyebutkan pada hari Selasa bahwa ledakan pager menandai eskalasi yang sangat memprihatinkan dalam konteks yang sudah sangat tidak stabil.
Pager disukai oleh anggota Hizbullah yang menghindari penggunaan ponsel karena takut Israel dapat menggunakannya untuk melacak dan memantau mereka. Pejabat Lebanon memperingatkan semua warga pada hari Selasa untuk menjauh dari perangkat komunikasi nirkabel mereka sambil menunggu pemberitahuan lebih lanjut.
Hizbullah menekankan sedang menyelidiki ledakan tersebut.
"Akan ada perhitungan berat yang harus dihadapi musuh kriminal atas pembantaian yang dilakukannya pada hari Selasa terhadap rakyat kami, keluarga kami, dan pejuang kami di Lebanon," sebut kelompok itu.
Hsu dari Gold Apollo menyatakan bahwa dia juga merasa telah menjadi korban dan sedang mempertimbangkan untuk mengajukan gugatan hukum.
"Saya seorang pengusaha," katanya. "Bagaimana saya bisa terlibat dalam serangan ini?"
Advertisement