Liputan6.com, Washington, DC - Gedung Putih secara blak-blakan meminta Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis (5/9/2024) untuk berhenti berbicara tentang Pilpres Amerika Serikat (AS) yang akan datang, beberapa jam setelah dia mengatakan bahwa dia mendukung calon presiden dari Partai Demokrat yang juga Wakil Presiden AS Kamala Harris.
"Putin seharusnya berhenti berbicara tentang Pilpres AS, titik. Dia seharusnya tidak memihak siapa pun," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby seperti dilansir kantor berita Anadolu, Sabtu (6/9).
Baca Juga
"Satu-satunya orang yang harus menentukan siapa presiden AS berikutnya adalah rakyat AS dan kami akan sangat menghargai jika Tuan Putin mau A: berhenti berbicara tentang pilpres kami dan B: berhenti mencampurinya."
Advertisement
Berbicara di sebuah forum ekonomi di Rusia, Putin dilaporkan mengatakan sambil tersenyum, "Favorit kami, jika boleh saya sampaikan, adalah presiden petahana Tuan Biden. Namun, dia tersingkir dari persaingan dan dia menyarankan agar semua pendukungnya mendukung Nyonya Kamala Harris. Jadi, kami akan melakukan hal yang sama, kami akan mendukungnya."
Dukungan Putin terhadap Harris muncul beberapa jam setelah Kementerian Kehakiman AS mengumumkan dakwaan pada hari Rabu (4/9) terhadap warga negara Rusia Kostiantyn Kalashnikov (31) dan Elena Afanasyeva (27) atas konspirasi untuk melanggar Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing (FARA) dan konspirasi untuk melakukan pencucian uang.
Dakwaan tersebut berpusat pada tuduhan bahwa dua karyawan lembaga penyiaran negara Rusia, Russia Today, menyalurkan USD 10 juta kepada para pemengaruh daring yang kemudian membuat konten yang mendukung narasi Kremlin.