Sukses

Presdir Emtek Alvin Sariaatmadja Raih 2024 Australian Alumni Awards, Jadi Lulusan Berpengaruh di Bidang Wirausaha

Penghargaan diberikan Kedutaan Besar Australia bagi para alumni yang berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kerja sama antara Australia-Indonesia, membangun koneksi, dan menciptakan hubungan antar masyarakat yang langgeng.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) Alvin Sariaatmadja menjadi salah satu penerima penghargaan 2024 Australian Alumni Awards atas kontribusinya di bidang inovasi dan kewirausahaan.

Perannya di sektor media, infrastruktur digital, layanan kesehatan dan jasa keuangan dinilai berdampak bagi pertumbuhan Indonesia secara luas.

"Saya sangat tersanjung dan bersyukur menerima penghargaan ini. Dan ini tentu membawa kembali banyak kenangan indah selama saya berada di Australia," kata Alvin dalam Gala Dinner Perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Australia dan Indonesia di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Melalui penghargaan yang diterimanya, Alvin berharap dapat mendorong semakin banyak orang untuk berkontribusi dalam bidang wirausaha, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.

"Saya harap ini juga dapat menjadi inspirasi bagi para wirausahawan di mana pun mereka berada untuk terus memberikan dampak dalam menciptakan lapangan kerja, sehingga kita dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan negara dan memberikan dampak yang lebih positif," tutur Alvin.

Pemegang gelar Sarjana Hukum dan Keuangan dari University of New South Wales itu pun berharap agar kemitraan strategis antara Indonesia dan Australia semakin erat dan berkelanjutan.

"Saya sangat bangga melihat ikatan yang kuat antara kedua negara kita, yang menjalin kolaborasi dan kemitraan di berbagai sektor," ungkap Alvin.

Selain Alvin, seorang guru di SMAN 10 Raja Ampat bernama Fandy Dawenan juga meraih penghargaan 2024 Australian Alumni Awards atas kontribusinya dalam mempromosikan pemberdayaan perempuan dan inklusi sosial. Penyandang gelar Master Kebijakan dan Praktik Disabilitas dari Flinders University ini aktif mengadvokasi para penyandang disabilitas terkait literasi digital dan pendidikan inklusif.

"Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan," ujar Fandy.

"Kesempatan saya untuk menempuh pendidikan di Australia sejak tahun 2012 telah memperkaya dan memperluas perspektif saya mengenai hak inklusivitas dan disabilitas."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pesan bagi Anak Muda Indonesia

Dalam ajang yang sama, Meutya Hafid meraih Alumni of the Year 2024. Dia menyoroti pentingnya kerja sama antar orang ke orang (people to people), khususnya di bidang pendidikan.

"Tentu yang kita harapkan di dunia yang saat ini penuh tantangan, dengan dinamika di berbagai belahan dunia, ini bisa kita reduksi dengan adanya pertukaran-pertukaran atau kerja sama di bidang pendidikan," tutur Ketua Komisi I DPR RI yang meraih gelar Sarjana Teknik dari University of South Wales itu.

Meutya yang merupakan mantan jurnalis mendorong agar ada semakin banyak anak muda yang dapat berkontribusi dalam lingkup global.

"Be a global citizen. Dunia saat ini membutuhkan anak-anak muda yang memiliki pergaulan internasional," tegasnya. 

Menurut Meutya, di era digitalisasi saat ini, hal tersebut sangat mudah dilakukan anak muda Indonesia tanpa harus berkuliah di luar negeri.

3 dari 3 halaman

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

Penghargaan-penghargaan tersebut diberikan bertepatan dengan acara "Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik antara Indonesia dan Australia." Acara ini dihadiri oleh para alumni dari kampus-kampus Australia.

"Hubungan antara Australia dan Indonesia didasari oleh rasa saling menghormati dan hubungan yang telah terjalin sejak lama," kata Gubernur Jenderal Australia David Hurley yang tengah berkunjung ke Indonesia pada 14-18 Mei 2024.

"Indonesia akan selalu menjadi salah satu mitra strategis terpenting Australia. Kita ada untuk satu sama lain pada saat dibutuhkan dan berupaya menciptakan peluang baru. Itu adalah hubungan antar manusia."

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto, alumni Australia yang turut hadir, memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan peningkatan perdagangan antara kedua negara mencapai hingga 90 persen.

Penandatanganan Indonesia-Australia Comprehensive Partnership Agreement (IAS-CEPA) pada tahun 2020, sebut Airlangga, menjadi tonggak penting dalam hubungan diplomatik kedua negara tetangga.

Airlangga pun menegaskan komitmen Indonesia dalam menjalin kerja sama multisektoral dengan Australia.

"Kami berkomitmen untuk bekerja sama dalam isu regional dan global termasuk perubahan iklim, hingga transisi energi," kata dia.

Hadir pula dalam acara ini sejumlah tokoh seperti Yenny Wahid, jurnalis senior Najwa Shihab, Chairul Tanjung, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams, dan Duta Besar Indonesia untuk Australia Siswo Pramono.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.