Sukses

Skandal Penari Berpakaian Seksi Menghantam Partainya, PM Fumio Kishida Murka

Peristiwa ini adalah yang terbaru dari serangkaian skandal lain yang dihadapi LDP, termasuk penggalangan dana yang melibatkan faksi paling kuat di partai tersebut.

Liputan6.com, Tokyo - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengecam pertemuan anggota partai berkuasa pada November lalu yang melibatkan penari berpakaian seksi.

Rekaman yang bocor dari acara, yang diselenggarakan oleh salah satu cabang Partai Demokrat Liberal (LDP), menunjukkan perempuan-perempuan mengenakan pakaian renang duduk di pangkuan peserta.

"Acara itu sangat tidak pantas dan sangat disesalkan," kata Fumio ketika ditanyai oleh anggota parlemen pada Jumat, (15/3/2024), seperti dilansir BBC, Sabtu (16/3).

Setidaknya salah satu penyelenggara acara telah mengundurkan diri dari partai.

Menurut laporan media lokal, para wanita, yang dilaporkan merupakan bagian dari rombongan Glamour Dancers yang berbasis di Osaka dan Kyoto, diminta menggunakan mulut mereka untuk menerima uang kertas dari mulut peserta.

Acara tersebut dihadiri oleh anggota Divisi Pemuda LDP di Kota Wakayama.

Salah satu penyelenggara, Tetsuya Kawabata, sebelumnya berusaha membela acara itu dengan mengatakan bahwa kehadiran "penari go-go" - mengacu pada penari yang dipekerjakan untuk menghibur orang banyak di klub malam - dimaksudkan untuk menjamin "keberagaman".

"Kami mengundang para penari setelah mempelajari dari berbagai sudut pandang, termasuk apakah hal ini sesuai dengan tema keberagaman," kata Tetsuya, wakil ketua sayap pemuda LDP setempat kepada stasiun televisi Jepang All-Nippon News Network.

"Pertemuan ini memicu kegembiraan yang ... melebihi ekspektasi saya."

Dia dikabarkan telah mengundurkan diri dari partai.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Didanai Iuran Peserta

Sayap pemuda nasional LDP sebelumnya telah meminta maaf dan mengatakan dua anggota parlemen lainnya yang menghadiri acara akan mengundurkan diri dari jabatan mereka di divisi.

Pada Rabu (13/3), Fumio mengatakan acara itu tidak sesuai dengan tujuan kabinet mengenai keberagaman.

"Apa yang diinginkan kabinet saya adalah masyarakat inklusif di mana semua orang merasakan makna hidup dengan menghormati martabat dan keberagaman mereka," sebut laporan media lokal mengutip pernyataannya.

PM Fumio menambahkan, acara tersebut didanai oleh iuran peserta, bukan uang pembayar pajak.

3 dari 3 halaman

Skandal Terbaru

Peristiwa ini adalah yang terbaru dari serangkaian skandal lain yang dihadapi LDP, termasuk penggalangan dana yang melibatkan faksi paling kuat di partai tersebut.

Hal ini juga terjadi pada saat partai berupaya memasukkan lebih banyak perempuan ke dalam dunia politik Jepang yang didominasi laki-laki. Kabinet Fumio kini memiliki jumlah perempuan yang mencapai rekor tertinggi.

Namun, tingkat persetujuan terhadap pemerintahannya berada pada titik terendah sejak LDP kembali berkuasa pada tahun 2012. Jajak pendapat pada Kamis menunjukkan tingkat persetujuan berada di angka 18 persen pada Maret.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini