Sukses

Polisi Israel Tembak Mati Anak Palestina Usia 12 Tahun di Yerusalem Timur

Penembakan terhadap anak Palestina itu terjadi pada malam ketiga bulan suci Ramadan.

Liputan6.com, Yerusalem - Seorang anak laki-laki Palestina berusia 12 tahun ditembak mati oleh petugas polisi perbatasan di kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem Timur yang diduduki. Demikian menurut pejabat rumah sakit dan juru bicara polisi Israel.

Dalam video yang diperoleh CNN, anak lelaki bernama Rami Al Halhouli itu terlihat memegang kembang api yang menyala di atas kepalanya sebelum terdengar suara tembakan. Anak laki-laki itu kemudian jatuh ke tanah tepat saat kembang api diluncurkan dari tangannya ke langit.

Juru bicara kepolisian Israel mengaku pasukannya menanggapi gangguan kekerasan di kamp pengungsi dan seorang petugas polisi perbatasan melepaskan tembakan ke arah tersangka yang membahayakan pasukan sambil menembakkan kembang api ke arah mereka.

Penembakan itu terjadi pada malam ketiga bulan suci Ramadan.

Juru bicara kepolisian Israel mengklaim pula beberapa orang pada Selasa (12/3) malam juga melemparkan bom molotov dan menembakkan kembang api langsung ke arah pasukan keamanan. Demikian seperti dilansir CNN, Rabu (13/3).

Polisi Israel mengatakan ini adalah malam kedua berturut-turut warga Palestina di Shuafat mengarahkan bom molotov dan kembang api ke arah pasukan polisi.

"Pasukan Penjaga Perbatasan yang diperkuat dan menyamar dikerahkan untuk menetralisir ancaman dan mencegah gangguan kekerasan terhadap ketertiban di wilayah tersebut," kata juru bicara tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menteri Israel Puji Pembunuhan Anak Palestina

CNN telah meminta polisi untuk memberikan bukti lebih lanjut mengenai dugaan gangguan yang mereka katakan terjadi di kamp pengungsi Shuafat pada Selasa.

"Al Halhouli tiba di unit trauma rumah sakit Hadassah Mount Scopus dalam kondisi kritis dan segera dinyatakan meninggal," kata pejabat rumah sakit kepada CNN.

Sementara itu, juru bicara polisi Israel mengatakan, tidak ada korban jiwa di antara pasukan Israel yang membubarkan demonstran di kamp Shuafat.

Dalam unggahannya di Telegram, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir memuji tentara yang menembak dan membunuh anak Palestina tersebut.

"Saya mendukung para pejuang Penjaga Perbatasan yang beroperasi saat ini dan sekarang mempertaruhkan nyawa mereka melawan puluhan perusuh Arab di Shuafat," kata Ben-Gvir.

"Saya salut kepada tentara yang membunuh teroris yang mencoba menembakkan kembang api ke arahnya dan tentara – ini adalah bagaimana Anda harus bertindak melawan teroris – dengan tekad dan presisi."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.