Sukses

AS: Tidak Ada Bukti Keberadaan UFO dan Alien

Laporan Kementerian Pertahanan AS mencatat bahwa opini publik terkait UFO dan alien telah dipengaruhi oleh budaya populer.

Liputan6.com, Washington, DC - Lonjakan dugaan penampakan UFO pada tahun 1950-an dan 1960-an disebabkan oleh uji coba pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) yang canggih dan teknologi angkasa luar. Demikian kesimpulan dari laporan Pentagon.

Pentagon menggarisbawahi pula "tidak ada bukti" pemerintah AS telah menemukan kehidupan alien.

"Sebagian besar penampakan UFO adalah objek biasa dari Bumi," ungkap laporan Pentagon yang disampaikan kepada Kongres pada Jumat (8/3/2024), seperti dilansir BBC, Sabtu (9/3).

Bagaimanapun, para pejabat Pentagon memahami bahwa penelitian mereka tidak akan menghilangkan kepercayaan populer tentang alien.

"Menjamurnya program televisi, buku, film, dan banyaknya konten internet serta media sosial yang berpusat pada topik terkait UAP (fenomena anomali tak teridentifikasi) kemungkinan besar telah memengaruhi percakapan publik mengenai topik ini dan memperkuat keyakinan ini di beberapa bagian masyarakat," sebut laporan Pentagon.

Laporan Pentagon merupakan bagian dari upaya publik luas yang dilakukan pemerintah AS untuk menyelidiki UFO atau sebagaimana para pejabat menyebutnya UAP. Upaya ini mencakup pertemuan publik dengan para pejabat NASA dan dengar pendapat di Kongres.

Dikeluarkan oleh Kantor Resolusi Anomali Seluruh Domain (AARO) Pentagon, laporan tersebut mencatat bahwa opini publik telah dipengaruhi oleh budaya pop.

Satu narasi yang sangat kuat, kata para peneliti, adalah bahwa pemerintah telah menemukan pesawat ruang angkasa dan sisa-sisa alien dan bersekongkol untuk merahasiakan kegiatan penelitian alien.

Seorang juru bicara Pentagon mengatakan bahwa para pejabat mendekati laporan itu  dengan cara yang terbuka, namun tetap tidak menemukan bukti adanya pengunjung dari luar Bumi.

"Semua upaya investigasi, di semua tingkat klasifikasi, menyimpulkan bahwa sebagian besar penampakan adalah objek dan fenomena biasa dan merupakan hasil dari kesalahan identifikasi," kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder kepada wartawan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Konformasi CIA

Jajak pendapat Gallup tahun 2021 menunjukkan, lebih dari 40 persen orang AS mengira pesawat luar angkasa asing telah mengunjungi Bumi. Jumlah itu meningkat dari 33 persen hanya dalam dua tahun.

Dalam proses menyusun laporannya, AARO memeriksa arsip dan dokumen rahasia serta meninjau semua penyelidikan resmi pemerintah sejak tahun 1945.

Para peneliti memburu rumor tentang pesawat luar angkasa alien dan menemukan, misalnya, dugaan bocoran memo tentang UFO pada tahun 1961 adalah tidak autentik dan bahwa sampel "pesawat alien" yang dikumpulkan oleh organisasi investigasi UAP tidak terbuat dari bahan dunia lain melainkan sebagian besar dibuat dari magnesium, seng, dan bismut.

Laporan Pentagon mencantumkan teknologi baru yang diyakini para peneliti menyebabkan lonjakan laporan UAP pada tahun 1950-an dan 1960-an, di antaranya adalah balon-balon altitudo tinggi - salah satunya mengilhami gelombang spekulasi UFO ketika jatuh di dekat Roswell, New Mexico, pada tahun 1947 - dan pesawat mata-mata U-2.

"Lebih dari separuh laporan UFO yang diselidiki pada saat itu ditentukan sebagai penerbangan mata-mata AS," sebut penilaian Badan Intelijen Pusat (CIA).

Sejumlah proyek penelitian rahasia melibatkan pengembangan pesawat yang tampak melingkar atau berbentuk piring - sesuai dengan gambaran UFO dalam imajinasi populer - seperti pesawat tempur VZ-9AV Avrocar, yang dirancang untuk lepas landas dan mendarat secara vertikal.

3 dari 3 halaman

Penyebab Teori UFO dan Alien Tetap Populer

Selama beberapa dekade, pemerintah AS menjalankan sejumlah program penelitian UAP, namun sebagian besar penelitian di luar Bumi tetap dirahasiakan.

Meskipun Perang Dingin mempercepat perkembangan teknologi, laporan tersebut mencatat bahwa "konten UAP dalam budaya populer kini lebih tersebar luas dibandingkan sebelumnya", sebuah tren yang dianggap para peneliti disebabkan oleh kurangnya kepercayaan terhadap pemerintah AS dan popularitas konten online terkait alien.

Menurut AARO, penampakan UAP terus berlanjut dengan kecepatan 50 hingga 100 per bulan dan spekulasi mengenai upaya menutup-nutupi oleh pemerintah pun terus berlanjut. AARO berjanji mengeluarkan laporan lebih lanjut yang memeriksa penampakan dan rumor terbaru di kemudian hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini