Sukses

4 Maret 2018: Mantan Mata-Mata Rusia Sergei Skripal dan Putrinya Diracuni dengan Racun Agen Saraf Novichok

Sergei Skripal, mantan perwira intelijen militer Rusia yang dihukum karena menjadi mata-mata Inggris ditemukan tidak sadarkan diri di Salisbury, Inggris di samping putrinya Yulia. Ia diracuni.

Liputan6.com, Salisbury - Kejadian yang menggemparkan Rusia dan Inggris telah terjadi tepat 6 tahun yang lalu pada hari ini, 4 Maret 2018. Mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia Skripal ditemukan tidak sadarkan diri di Salisbury, Inggris, tidak jauh dari kediamannya, setelah diracuni oleh agen saraf dengan jenis Novichok, yaitu racun yang dikembangkan oleh Uni Soviet pada 1970-an dan 1980-an.

Sergei Skripal dan putrinya ditargetkan secara khusus dan bersentuhan dengan agen saraf di rumah mereka. Jejak Novichok juga ditemukan di sebuah pub dan restoran tempat mereka berada.

Para tersangka, Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov, diyakini telah mencemari pintu depan Skripal dengan Novichok.

Dilansir dari BBC News, (29/2/2024) penyelidikan kasus Sergei dan Yulia Skripal diracuni tersebut melibatkan 250 petugas spesialis kontra-terorisme dan sekitar 180 personel militer, yang dikerahkan ke Salisbury untuk membantu menyingkirkan kendaraan dan benda-benda yang mungkin telah terkontaminasi oleh racun tersebut.

Para tersangka, Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov, diidentifikasi sebagai warga negara Rusia yang tiba di Inggris dari Moskow dan kemudian kembali ke Rusia.

Racun agen saraf Novichok meningatkan kita tentang dengan keracunan Alexander Litvinenko tahun 2006, mantan perwira intelijen Rusia yang meninggal di London setelah minum teh yang dicampur dengan zat radioaktif. Pembunuhan Litvinenko disimpulkan telah dilakukan dengan persetujuan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sejauh ini setidaknya ada 14 kematian di Inggris yang diduga terkait dengan Rusia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa yang Terjadi?

Yulia Skripal putri dari Sergei Skripal, secara teratur mengunjungi ayahnya di Inggris dari Moskow dan memiliki hubungan yang sangat baik dengannya. Ia ditemukan tidak sadarkan diri disamping sang ayah.

Berikut ini kronologi Sergei dan Yulia Skripal terpapar racun Novichok: 

  • Pada hari Minggu, 4 Maret, sekitar pukul 09:15 GMT, mobil Sergei Skripal terlihat di Salisbury di sekitar London Road, Churchill Way North, dan Wilton Road.
  • Pada pukul 13:30 GMT, mobil Sergei terlihat melaju di Devizes Road menuju pusat kota. Ia dan putrinya tiba di tempat parkir mobil tingkat atas Salinsbury di kawasan perbelanjaan Maltings pada pukul 13:40 GMT.
  • Mereka pergi ke pub The Mill sebelum pergi ke restoran Zizzi pada 14:20 GMT, di mana mereka berada di sana sampai 15:35 GMT. Pada 16:15 GMT, layanan darurat menerima laporan pertama tentang sebuah insiden dan menemukan pasangan itu di bangku di luar Zizzi dalam "kondisi yang sangat serius".
  • Sersan Nick Bailey jatuh sakit setelah menangani insiden itu dan dirawat di rumah sakit, dipulangkan pada 22 Maret.
  • Sehubungan dengan kejadian tersebut, total 48 orang dibawa ke rumah sakit.
  • Yulia Skripal keluar dari rumah sakit pada 9 April. Tapi Sergei Skripal, ayah Yulia, keluar dari rumah sakit pada 18 Mei.
3 dari 4 halaman

Siapa Pelaku Sebenarnya?

Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov adalah nama yang digunakan oleh dua warga negara Rusia yang dicurigai melakukan percobaan pembunuhan di Salisbury. Mereka tiba di Bandara Gatwick dengan paspor Rusia dari Moskow pada 2 Maret dan tinggal di City Stay Hotel di Bow Road, London timur.

Keesokan harinya, mereka mengunjungi Salisbury untuk pengintaian dan mencemari pintu depan Sergei Skripal dengan Novichok pada 4 Maret. Mereka terbang dari Heathrow ke Moskow pada malam yang sama.

Para tersangka, diyakini berusia sekitar 40 tahun, diperkirakan beroperasi dengan nama samaran dan diyakini berasal dari dinas intelijen militer Rusia, GRU. 

Penyelidikan oleh Bellingcat mengungkapkan bahwa pria yang menyebut dirinya Alexander Petrov sebenarnya adalah Alexander Mishkin, seorang dokter yang telah bekerja untuk intelijen Rusia sejak 2010. Dan pria yang menyebut dirinya Ruslan Boshirov diyakini sebagai Kolonel Anatoliy Chepiga, seorang perwira militer yang sangat dihormati.

Gerakan para tersangka ditangkap di berbagai kamera CCTV, dan bukti menunjukkan bahwa mereka mungkin adalah petugas intelijen yang menyamar.

4 dari 4 halaman

Bagaimana Akhir Kasus ini?

Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa kedua tersangka adalah warga sipil dan menyatakan harapan bahwa mereka akan segera menceritakan dari sisi mereka

Kementerian luar negeri Rusia menolak tuduhan yang dibuat oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May sebagai "insane” atau tidak masuk akal, dan menyatakan bahwa nama dan foto para tersangka tidak berarti apa-apa bagi Moskow.

Rusia menuduh Inggris melakukan "disgusting anti-Russian hysteria" atau "histeria anti-Rusia yang menjijikkan" dan menolak bukti yang disajikan oleh Inggris sebagai "kebohongan" selama pertemuan Dewan Keamanan PBB.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Rusia menyarankan bahwa Inggris, bersama dengan Republik Ceko, Slovakia, Swedia, atau mungkin Amerika Serikat, dapat menjadi sumber agen saraf.

Duta besar Rusia Uni Eropa juga mengusulkan teori bahwa laboratorium penelitian Inggris di Wiltshire dapat menjadi sumbernya. Para tersangka belum ditangkap, karena Rusia tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Inggris. Namun, surat perintah penangkapan Eropa telah diperoleh jika mereka melakukan perjalanan ke Uni Eropa.

UK Crown Prosecution Service (CPS) telah menyatakan bahwa ada cukup bukti untuk prospek hukuman yang realistis, dan merupakan kepentingan publik untuk menuduh mereka atas serangan Salisbury.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini