Sukses

India Resmikan Kuil Megah Senilai Rp3,3 Triliun di Lahan Bekas Masjid Babri

Umat ​​Hindu India meyakini bahwa situs ini merupakan tempat suci bagi mereka jauh sebelum Kekaisaran Mughal merobohkan sebuah kuil di tempat itu untuk membangun Masjid Babri pada tahun 1528.

Liputan6.com, New Delhi - Perdana Menteri India Narendra Modi pada Senin (22/1/2024) memimpin konsekrasi sebuah kuil megah untuk dewa Hindu Lord Ram di situs yang diyakini sebagai tempat kelahirannya. India memiliki populasi umat Hindu terbesar di dunia.

Partai nasionalis Hindu, Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin Modi, dan afiliasinya menggambarkan pembukaan kuil sebagai bagian dari kebangkitan Hindu.

Kuil Ram di Kota Ayodhya telah menjadi isu kontroversial yang membantu mengangkat BJP menjadi terkenal dan berkuasa, serta memenuhi janjinya selama 35 tahun, yang menurut para analis akan membantu Modi saat dia mengincar masa jabatan ketiga dalam pemilu yang dijadwalkan pada Mei 2024.

Selama berpuluh-puluh tahun, lokasi kuil diperebutkan dengan sengit oleh umat Hindu dan muslim, yang merupakan minoritas di Hindustan. Kerusuhan nasional pecah pada tahun 1992 dan menewaskan 2.000 orang -menurut polisi mayoritas korban tewas adalah muslim- setelah massa Hindu menghancurkan sebuah masjid Abad ke-16 yang berlokasi tepat di lokasi kuil megah itu berdiri hari ini.

Umat ​​Hindu India meyakini bahwa situs tersebut merupakan tempat suci bagi mereka jauh sebelum Kekaisaran Mughal merobohkan sebuah kuil di tempat itu untuk membangun Masjid Babri pada tahun 1528.

Pada tahun 2019, Mahkamah Agung India menyerahkan tanah tersebut kepada umat Hindu dan memerintahkan pembagian sebidang tanah terpisah kepada umat Islam di mana pembangunan masjid baru belum dimulai.

"Ini menandai dimulainya sebuah era baru," kata Modi dalam peresmian kuil, seperti dilansir Reuters, Selasa (23/1). "Sebuah bangsa yang bangkit dengan mematahkan mentalitas perbudakan ... menciptakan sejarah baru dengan cara ini."

Sebagian besar partai oposisi, termasuk oposisi utama Partai Kongres, melewatkan peresmian kuil dengan alasan acara itu telah diubah menjadi agenda politik.

Saingan India, Pakistan, mengecam konsekrasi kuil dengan mengatakan bahwa hal itu mengindikasikan tumbuhnya mayoritasisme di India. Islamabad mendesak New Delhi untuk menjamin keselamatan kelompok minoritas, termasuk muslim.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Telah Dibuka untuk Umum

Hampir 8.000 orang diundang ke upacara peresmian pada hari Senin, sementara lebih dari 10.000 personel polisi menjaga kota.

Keamanan juga ditingkatkan secara nasional, terutama di kota-kota besar dan kecil yang pernah dilanda ketegangan dan perselisihan Hindu-muslim.

Kuil Ram dibuka untuk umum pada Selasa dan pengelolanya memperkirakan 100.000 pengunjung setiap hari selama beberapa bulan ke depan.

3 dari 3 halaman

Ayodhya Siap Sambut Peziarah

Ayodhya, yang sebelumnya dipenuhi dengan rumah-rumah yang padat dan kios-kios kumuh, telah mengalami perubahan besar menjelang peresmian Kuil Ram. Jalan-jalan sempit telah diubah menjadi rute ziarah empat jalur menuju kuil, wisatawan tiba di bandara baru dan stasiun kereta api yang luas, sementara jaringan hotel besar sedang membangun properti baru.

Saluran berita televisi terus-menerus meliput acara peresmian Kuil Ram, yang digambarkan sebagai tontonan keagamaan. Beberapa bioskop bahkan menyiarkan acara tersebut secara langsung dengan popcorn gratis. Banyak negara bagian menyatakan Senin sebagai hari libur umum. Dalam langkah yang jarang terjadi, pasar saham dan uang juga ditutup kemarin.

"Saya di sini untuk melihat sejarah terbentang di depan mata kita. Selama berabad-abad, kisah Lord Ram telah bergema di hati jutaan orang," kata Harish Joshi yang tiba di Ayodhya dari Negara Bagian Uttarakhand empat hari sebelum upacara peresmian berlangsung, seperti dikutip dari AP.

Kuil Ram dibangun dengan perkiraan biaya USD 217 juta atau sekitar Rp3,3 triliun di lahan seluas hampir 3 hektare.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini