Sukses

7 Orang Ditangkap di Denmark, Jerman dan Belanda atas Dugaan Rencana Terorisme, Termasuk 4 Anggota Hamas

Hamas sendiri membantah mereka yang ditahan ada hubungannya dengan kelompok tersebut.

Liputan6.com, Copenhagen - Tujuh orang, termasuk empat yang disebut sebagai anggota Hamas, ditangkap di Denmark, Jerman, dan Belanda karena dicurigai merencanakan serangan terhadap lembaga-lembaga Yahudi di Eropa. Demikian disampaikan pihak berwenang di ketiga negara tersebut pada Kamis (14/12/2023).

Penangkapan dilakukan ketika Israel melanjutkan operasi militernya di Jalur Gaza untuk menghancurkan Hamas.

Menurut jaksa Jerman seperti dilansir Reuters, Jumat (15/12), tiga dari tersangka ditahan di Berlin dan satu lagi ditahan di Belanda, keempatnya dilaporkan merupakan anggota lama Hamas yang memiliki hubungan dekat dengan pimpinan cabang militer Hamas.

Sementara itu, tiga orang yang ditangkap di Denmark, kata polisi setempat, akan didakwa berdasarkan klausul terorisme dalam hukum pidana dan diajukan ke hadapan hakim untuk diinterogasi terlebih dahulu.

Tidak jelas apakah ada hubungan antara penangkapan di Denmark dengan penangkapan di Jerman dan Belanda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Serangan terhadap Yahudi Diklaim Meningkat

Jaksa Jerman menjelaskan bahwa Nazih R yang merupakan warga negara Belanda ditangkap oleh polisi di Rotterdam, sementara Abdelhamid Al A dan Ibrahim El-R kelahiran Lebanon, serta warga negara Mesir Mohamed B ditangkap di ibu kota Jerman.

Abdelhamid Al A, ungkap jaksa, telah ditugaskan oleh para pemimpin Hamas di Lebanon untuk mencari sumber senjata. Senjata-senjata itu rencananya akan dibawa ke Berlin dan disimpan untuk kemungkinan serangan teroris terhadap institusi-institusi Yahudi.

"Menyusul serangan mengerikan yang dilakukan Hamas terhadap penduduk Israel, serangan terhadap orang-orang Yahudi di lembaga-lembaga Yahudi juga meningkat di negara kami dalam beberapa pekan terakhir," kata Menteri Kehakiman Jerman Marco Buschmann.

"Oleh karena itu, kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk memastikan bahwa orang-orang Yahudi di negara kita tidak perlu khawatir lagi akan keselamatan mereka."

3 dari 4 halaman

Bantahan Hamas

Seorang pejabat Hamas membantah mereka yang ditahan ada hubungannya dengan kelompok tersebut.

Pejabat Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Reuters, "Kami menyangkal ada anggota Hamas yang ditahan di Denmark, Jerman, atau negara Eropa lainnya. Memublikasikan tuduhan ini bertujuan untuk memengaruhi demonstrasi massal yang mendukung Palestina di Eropa."

Polisi Belanda mengatakan mereka telah menangkap seorang pria berusia 57 tahun di Rotterdam pada Kamis atas permintaan pihak berwenang Jerman dalam penyelidikan yang digelar otoritas Denmark-Jerman.

Pernyataan dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebutkan bahwa badan mata-mata Israel, Mossad, mengatakan Denmark telah mengungkap infrastruktur Hamas di wilayah Eropa.

Polisi Denmark dan dinas intelijen belum berkomentar mengenai pernyataan Israel. Adapun Kementerian Kehakiman Jerman menolak berkomentar.

4 dari 4 halaman

Polisi Tingkatkan Kehadiran Publik

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen seperti dikutip kantor berita Ritzau menuturkan, "Tentu saja - dalam kaitannya dengan Israel dan Jalur Gaza - sama sekali tidak dapat diterima bagi seseorang untuk membawa konflik di tempat lain di dunia ke dalam masyarakat Denmark."

Polisi Denmark mengatakan penggerebekan yang dilakukan pada Kamis ini merupakan tindak lanjut dari penyelidikan yang dilakukan melalui kerja sama erat dengan mitra di luar negeri, yang mengungkapkan adanya jaringan orang yang mempersiapkan serangan teroris.

Polisi mengatakan mereka akan meningkatkan kehadiran publik dalam beberapa hari mendatang, khususnya di Kopenhagen dan sekitar wilayah Yahudi. Komunitas Yahudi di Denmark mengaku mereka telah diberitahu tentang penggerebekan tersebut, namun tidak memiliki pengetahuan tentang ancaman sebenarnya terhadap sasaran Yahudi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.