Sukses

Update Gempa Filipina, 1 Orang Tewas Tertimbun Tembok Rumah 4,5 Meter dan Ada 500 Lebih Gempa Susulan

Kantor pengurangan bencana setempat melaporkan bahwa seorang wanita dari Kota Tagum di Provinsi Davao del Norte tewas ketika tembok rumahnya runtuh akibat gempa bumi terkini Filipina. Suami dan anaknya terluka.

Liputan6.com, Davao - Gempa bumi lepas pantai berkekuatan magnitudo 7,4 -- sebelumnya diberitakan sejumlah media bermagnitudo 7,5 dan 7,6 --  yang melanda Filipina selatan pada Sabtu 2 Desember 2023 malam telah menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai dua lainnya, lapor Xinhua pada Minggu (3/12/2023) mengutip otoritas setempat.

Kantor pengurangan bencana setempat melaporkan bahwa seorang wanita dari Kota Tagum di Provinsi Davao del Norte tewas ketika tembok rumahnya runtuh. Suami dan anaknya terluka.

Associated Press mengutip kepala mitigasi bencana kota itu, Shieldon Isidoro, menyebut korban tewas adalah seorang wanita hamil meninggal setelah dia, suami dan putrinya tertimpa tembok beton setinggi 15 kaki (4,5 meter) yang runtuh di lingkungan mereka saat tanah berguncang dan mendorong mereka untuk melarikan diri dari rumah mereka.

National Disaster Risk Reduction and Management Council atau Dewan Nasional Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana masih mengkaji dampak gempa dan belum mengkonfirmasi adanya korban jiwa atau cedera akibat gempa.

Dalam laporan terbaru pada hari Minggu, mengutip TheSunDaily.my, Philippine Institute of Volcanology and Seismology atau Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina disebut meningkatkan kekuatan gempa Filipina terkini dari 6,9 menjadi 7,4.

Lembaga tersebut mengatakan gempa yang terjadi pada pukul 22.37 waktu setempat (GMT 14.37) terjadi pada kedalaman 25 km, sekitar 30 km timur laut Kota Hinatuan.

Lembaga tersebut mengatakan gempa tektonik yang dirasakan di sebagian Pulau Mindanao dan Filipina tengah akan menimbulkan kerusakan. Lembaga ini telah mencatat lebih dari 500 gempa susulan hingga Minggu pagi, beberapa di antaranya berkekuatan lebih dari magnitudo 5 dan 6.

Sempat Keluarkan Peringatan Tsunami

Pemerintah juga mengeluarkan peringatan tsunami pada Sabtu malam, yang mendorong warga yang tinggal di daerah pesisir dekat pusat gempa untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau pindah lebih jauh ke daratan.

Warga kembali ke rumah setelah lembaga mencabut peringatan tsunami dipicu gempa bumi Filipina terkini tersebut.

Penjaga Pantai Filipina mengatakan pada Minggu pagi bahwa semua kapal dan pesawat disiagakan untuk siap diberangkatkan.

Bulan lalu, gempa lepas pantai berkekuatan magnitudo 6,8 yang melanda sekitar 34 km barat laut kota Sarangani dengan kedalaman 72 km, menyebabkan sedikitnya sembilan kematian, menurut pihak berwenang Filipina.

Filipina yang merupakan negara kepulauan sering mengalami aktivitas seismik karena lokasinya di sepanjang "Cincin Api" Pasifik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gempa Picu Kepanikan dan Timbul Korban

Laporan Associated Press (AP) mengutip pihak berwenang pada hari Minggu (3/12) menyebut, gempa bumi dahsyat yang mengguncang Filipina selatan menewaskan sedikitnya satu warga desa dan melukai beberapa lainnya ketika ribuan orang keluar dari rumah mereka karena panik dan membuat jalan menuju tempat yang lebih tinggi macet setelah peringatan tsunami dikeluarkan.

Adapun di Jepang, pihak berwenang mengeluarkan perintah evakuasi pada Sabtu malam di berbagai wilayah di Prefektur Okinawa, termasuk seluruh wilayah pesisir, sehingga berdampak pada ribuan orang.

Berbeda dengan prediksi dari Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina,  Survei Geologi AS melaporkan bahwa gempa Sabtu malam berkekuatan magnitudp 7,6 dan terjadi pada kedalaman 32 kilometer (20 mil). Pusat Peringatan Tsunami Pasifik memperkirakan gelombang tsunami akan melanda Filipina selatan dan sebagian Indonesia, Palau, dan Malaysia, namun kemudian membatalkan peringatan tsunaminya.

3 dari 4 halaman

Peringatan Tsunami Dicabut

Dilaporkan AP News, gempa itu terjadi pada pukul 10.37 malam waktu setempat. Warga di provinsi Surigao del Sur dan Davao Oriental diminta evakuasi ke dataran tinggi atau menjauh dari tepi pantai.

Pemerintah Filipina pelaut diminta mengamankan kapal mereka dan segera evakuasi dari pelabuhan. Sementara, perahu yang sudah berada di laut diminta tetap melaut di perairan dalam.

Para warga desa juga dilaporkan evakuasi pada tengah malam. Pemerintah kota Hinatuan menampilkan foto-foto Facebook ketika warga setempat membawa mobil, truk, hingga motor saat evakuasi.

Kepala Insititut Vulkanologi dan Seismologi Filipina, Teresito Bacolcol, berkata setelah tiga jam gempa tidak ada tanda-tanda tsunami, namun pihak berwenang masih terus memantau.

Awalnya Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan bahwa berdasarkan besaran dan lokasinya, mereka memperkirakan gelombang tsunami akan melanda Filipina selatan dan sebagian Indonesia, Palau, dan Malaysia. Namun kemudian membatalkan peringatan tsunaminya.

4 dari 4 halaman

Jepang Sempat Rilis Peringatan Tsunami Akibat Gempa di Filipina

Adapun pemerintah Jepang sempat merilis peringatan tsunami pada Sabtu malam (2/12) waktu setempat untuk daerah-daerah yang menghadap Samudera Pasifik. Hal ini dikarenakan adanya gempa yang terjadi di perairan Filipina pada Sabtu malam.

Dilaporkan Kyodo News, daerah-daerah yang diminta waspada adalah prefektur Chiba, Shizuoka, dan Kagoshima.

Gempa yang terjadi di Mindanao, Filipina, berkekuatan antara magnitudo 7,6 menurut United States Geological Survey (USGS).

Pemerintah Filipina juga merilis peringatan tsunami pada Sabtu jelang tengah malam. Namun, beberapa jam kemudian peringatan itu sudah dicabut.

Untuk Jepang, tsunami setinggi satu meter diperkirakan mencapai Pulau Miyako dan daerah sekitar Okinawa. Sejumlah prefektur lain juga diprediksi terdampak, yaitu Aichi, Mie, Wakayama, Tokushima, Kochi, dan Miyazaki pada hari Minggu pagi.

Daerah Jepang lain yang mendapat peringatan adalah kepulauan Izu di dekat Tokyo dan Kepulauan Ogasawara yang berada di Samudera Pasifik.

Badan Meteorologi Jepang mencatat kekuatan gempa itu bermagnitudo 6,9 dan memperingatkan adanya tsunami yang mengancam nyawa. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.