Sukses

Donat 1 Van Senilai Rp619 Juta Dicuri di Australia, Pelaku Masih Buron

Van berisi 10.000 donat fresh alias baru matang dicuri di Sydney, Australia.

Liputan6.com, Sydney - Van berisi 10.000 donat fresh alias baru matang dicuri di Sydney, Australia.

Sebuah van pengiriman berisi 10.000 donat Krispy Kreme itu dicuri setelah seorang wanita melompat masuk dan membawa kabur kendaraan itu dari sebuah stasiun layanan. Polisi NSW kemudian menyelidiki dugaan pencurian pada pukul 04.00 pagi di Pennant Hills Road, Carlingford, barat laut Sydney.

Pihak Krispy Kreme, seperti dikutip dari NineNews.com.au, Jumat (1/12/2023) mengatakan itu adalah salah satu van yang berisi makanan segar dalam perjalanan ke toko-toko di Newcastle.

Krispy Kreme mengatakan seorang wanita melompat ke dalam van - yang tidak bertanda - dan mencurinya ketika pengemudi berada di dalam bengkel.

CCTV menunjukkan seorang wanita berkeliaran di sekitar pompa bensin sebelum berjalan menuju van, masuk dan kabur.

Dengan harga masing-masing donat sekitar $4, muatan 10.000 donat itu diperkirakan bernilai sekitar $40,000 atau sekitar Rp619 juta.

Situs NY Post melaporkan, perburuan pencuri donat oportunistik yang kabur dari tempat layanan pada Rabu 29 November pagi waktu setempat dengan van Krispy Kreme tengah dilakukan.

Adapun kendaraan tersebut sedang dalam perjalanan ke Newcastle untuk melakukan berbagai pengiriman, termasuk donat bertema Natal dan donat klasik.

"Polisi saat ini sedang mencari van dan pencuri makanan manis itu. Diduga dia melompat ke dalam van saat pengemudinya berada di dalam bengkel,” kata Krispy Kreme dalam sebuah pernyataan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Stok Donat yang Dicuri Sudah Diganti, Pelanggan Tak Terlalu Terdampak

Van tersebut, yang menurut polisi “sayangnya tidak dilengkapi alat pelacak”, adalah van LDV berwarna putih dengan registrasi NSW DG94MY.

“Jika Anda punya petunjuk menarik atau rekaman CCTV Krispy, jangan simpan sendiri! Hubungi Crime Stoppers di 1800 333 000,” kata Kepolisian NSW dalam sebuah pernyataan.

Head of Supply Chain Krispy Kreme ANZ, Lenny Reddy, mengatakan meski ada ketidaknyamanan, gangguan terhadap pelanggan hanya sedikit.

"Tim Krispy Kreme kami sedang berupaya untuk mengganti 10.000 donat curian, yang merupakan donat buatan tangan yang segar setiap hari, di tempat tujuan," kata Reddy.

"Kami dengan senang hati menginformasikan bahwa pelanggan yang berniat membeli atau yang memesan di Krispy Kreme Charlestown akan bisa mendapatkan donatnya, karena stok sudah diganti.​"

3 dari 4 halaman

Wanita Aborigin Diduga Pencurinya

Polisi sedang mencari seorang wanita, yang digambarkan berpenampilan Aborigin/Kepulauan Selat Torres, berusia awal 30-an, dengan rambut panjang hitam atau coklat. Dia diidentifikasi mengenakan pakaian gelap dan membawa tas tangan putih.

"Pelanggan yang ingin membeli donat Krispy Kreme hari itu (29 November) disarankan untuk mengunjungi toko Krispy Kreme Charlestown, di mana staf kami yang ramah akan memastikan semua pesanan terpenuhi."

Perusahaan donat tersebut mengeluarkan permintaan maaf kepada masyarakat yang terkena dampak dan menyatakan terima kasih kepada Kepolisian NSW atas "respons cepatnya."

Akibat insiden pencurian tersebut, pihak Krispy Kreme memberikan diskon 50 persen kepada semua pekerja darurat untuk pembelian di toko.

4 dari 4 halaman

Beruang 'Serbu' Van Donat Krispy Kreme di Pangkalan Militer Alaska

Belum lama ini perusahaan Krispy Kreme juga mengalami kerugian akibat pencurian donat.

Dua beruang di pangkalan militer Alaska 'menyerbu' van donat Krispy Kreme yang sedang berhenti di depan sebuah toko tatkala proses pengiriman.

Pengemudi biasanya meninggalkan pintu terbuka ketika berhenti di toko tersebut, tetapi kali ini, seekor beruang betina beserta anaknya yang sering berkeliaran di sekitar area itu masuk ke dalam van tersebut. 

Melansir dari AP, Rabu (20/9/2023), mereka berada di dalam van selama sekitar 20 menit pada pagi Selasa, 19 September.

Kata Shelly Deano, manajer toko Joint Base Elmendorf-Richardson JMM Express, beruang-beruang itu memakan donat dan kue-kue lainnya, mereka tidak peduli dengan usaha pengusiran yang dilakukan dari samping van oleh Deano.

"Saya memukul van itu, tapi mereka tidak bergeming. Saya bisa mendengar mereka membuka bungkusan dan semuanya," ujarnya. "Saya pikir, 'Mereka sama sekali tidak peduli'."

Ketika beruang-beruang itu tidak bisa diusir, petugas keamanan pangkalan militer pun dipanggil lalu dihidupkan sirine untuk mengusir mereka, sambung Deano.

Beruang-beruang itu akhirnya keluar dan berkeliaran di depan toko serta pompa bensin sejenak sebelum masuk ke dalam hutan.

Menurut Deano, melihat beruang-beruang di pangkalan atau di sekitar toko memang bukan hal yang aneh, tetapi ini adalah kali pertama peristiwa seperti ini terjadi. 

Kini, pengemudi pengiriman selalu menutup pintu van ketika berhenti di toko tersebut.

"Kami selalu berhati-hati saat datang, pergi, atau membuang sampah, dan kami pergi berdua, terutama jika sudah gelap," tutur Deano.

Kapten Lexi Smith, juru bicara di pangkalan militer di Alaska, mengatakan bahwa pihak berwenang di pangkalan "sudah mengetahui insiden ini dan situasi lain dengan satwa liar lainnya selama beberapa bulan terakhir."

"Kami mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati agar melindungi satwa liar dan diri mereka sendiri. Meskipun satwa liar adalah tetangga kita, mereka seharusnya tidak tertarik ke sumber makanan manusia," katanya melalui email.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini