Sukses

Tokoh Oposisi Ditangkap Jelang Pemilu Bangladesh 2024

Seorang pemimpin senior oposisi Bangladesh dan puluhan anggota partainya ditangkap setelah protes anti-pemerintah yang disertai kekerasan di Dhaka.

Liputan6.com, Dhaka - Seorang pemimpin senior oposisi Bangladesh dan puluhan anggota partainya ditangkap setelah protes anti-pemerintah yang disertai kekerasan di Dhaka.

Mirza Fakhrul Islam Alamgir, sekretaris jenderal Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), termasuk di antara mereka yang menghadapi dakwaan, kata seorang pejabat, dikutip dari laman BBC, Senin (30/10/2023).

Puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan pada akhir pekan, menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina.

Seorang petugas polisi tewas, serta setidaknya satu pengunjuk rasa.

Ada laporan yang saling bertentangan tentang mengapa Alamgir (75) ditangkap. Media lokal melaporkan bahwa dia ditahan karena dugaan penyerangan terhadap rumah ketua hakim Bangladesh.

Namun kantor berita AFP mengatakan, dia telah didakwa, bersama dengan 164 anggota BNP lainnya, dengan tuduhan pembunuhan menyusul kematian petugas polisi pada protes Sabtu (28/10).

Polisi mengatakan, petugas tersebut telah dibacok hingga tewas, dan menuduh aktivis BNP melakukan pembunuhan tersebut.

Alamgir telah memimpin partai tersebut sejak ketua dan mantan perdana menteri Khaleda Zia ditangkap dan dipenjara selama lima tahun atas tuduhan korupsi.

Menjelang pemilu yang dijadwalkan pada Januari 2024, BNP telah mengadakan protes terhadap Hasina, menyerukan agar dia mundur dan agar pemungutan suara diadakan di bawah pemerintahan netral.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3.000 Aktivis Ditahan dalam Kurun Waktu Seminggu

Juru bicara partai BNP Zahir Uddin Swapan mengatakan, hampir 3.000 aktivis dan pendukung partai telah ditahan dalam seminggu terakhir, sementara polisi Dhaka mengatakan setidaknya 1.480 aktivis oposisi telah ditangkap dan didakwa melakukan kekerasan sejak 21 Oktober.

Mereka termasuk hampir 700 orang yang ditangkap selama protes.

Hasina – putri presiden pertama Bangladesh – telah berkuasa sejak 2009, dan dituduh menargetkan aktivis dan lawan politik, namun ia membantahnya.

Politik Bangladesh telah lama didominasi oleh perseteruan antara Hasina dan Zia, yang keduanya menjabat sebagai perdana menteri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.