Sukses

KTT G20 India Digelar 9-10 September, New Delhi Bakal Lockdown 3 Hari

Departemen Administrasi Umum juga menggarisbawahi bahwa perintah lockdown hanya berlaku di New Delhi, sementara di distrik lain semuanya beroperasi seperti biasa.

Liputan6.com, New Delhi - New Delhi akan melakukan lockdwn selama tiga hari mulai dari 8-10 September 2023, selama berlangsungnya KTT G20 pada 9-10 September 2023. 

Dilansir India Times, Kamis (31/8/2023), India memegang presidensi forum G20 tahun ini, setelah Indonesia menjadi tuan rumah tahun lalu. 

KTT G20 tahun ini akan diselenggarakan di Bharat Mandapam Convention Centre, Pragati Maidan. 

Dengan langkah-langkah keamanan yang ketat yang dilakukan oleh Kepolisian Delhi, pemerintah juga telah mengumumkan penutupan sejumlah bisnis. 

Kantor Komisaris Tenaga Kerja pemerintah Delhi telah mengeluarkan pemberitahuan yang mewajibkan penutupan semua toko, komersial, dan tempat usaha di distrik New Delhi mulai tanggal 8 hingga 10 September 2023. Selama periode ini, karyawan dan pekerja akan diberikan hari libur berbayar. 

Departemen Administrasi Umum juga menggarisbawahi bahwa perintah lockdown hanya berlaku di New Delhi, sementara di distrik lain semuanya beroperasi seperti biasa. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Agenda KTT G20 di New Delhi, India

G20 mencakup 19 negara terkaya di dunia ditambah Uni Eropa. India saat ini memegang kepresidenan G20, yang digilir setiap tahun antar anggota.

Invasi Rusia ke Ukraina diperkirakan akan menjadi pokok pembicaraan pada pertemuan yang akan dihadiri oleh para pemimpin dunia termasuk Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.

Negosiator KTT G20 Amitabh Kant mengatakan bahwa India berharap dapat membujuk para anggotanya untuk menemukan solusi damai terhadap masalah geopolitik dunia. 

Kant mengatakan G20 menginginkan pertumbuhan namun perang telah menciptakan "implikasi besar dalam hal perekonomian" dengan membawa tantangan terkait pangan, bahan bakar dan pupuk.

"Perang bukanlah ciptaan kita," kata Kant. "Tantangan kami adalah mengedepankan isu-isu pembangunan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini