Sukses

Pasangan Pengantin Filipina Menikah di Tengah Genangan Banjir Akibat Topan Doksuri

Kedua mempelai berkomitmen untuk tetap melanjutkan pernikahan mereka apapun yang terjadi. Sang pengantin pria mengatakan bahkan jika mobil mereka terendam air, mereka tetap melanjutkan acara tersebut.

Liputan6.com, Manila - Pasangan pengantin di Filipina terpaksa menggelar acara pemberkatan pernikahan mereka pada Sabtu (30/7/2023) di gereja yang tergenang banjir akibat Topan Doksuri. 

Kondisi tersebut tidak menghentikan langkah Mae dan Paulo Padilla untuk menikah di Gereja Barasoain, Malolos. 

"Ketika kami melihat gereja itu, saya merasa bahwa apa pun yang terjadi, kami akan tetap melanjutkan," kata Mae, seperti dikutip Wion News, Selasa (1/8/2023). 

"Tidak masalah jika tidak ada tamu yang datang karena ini. Yang penting ada kami berdua, keluarga kami, dan keinginan kami untuk menikah," tambahnya.

Pengantin pria, Paulo bahkan mengatakan bahwa sekitar rumah mereka dan jalan menuju gereja juga terendam banjir. 

"(Rumah) di seberang rumah kami tingginya hampir satu kaki. Lalu jalanan," katanya. 

Namun, Paulo juga menegaskan tekadnya untuk melanjutkan acara pernikahannya di hari itu. 

"Bahkan jika mobil kami tenggelam, kami tetap pergi ke sini," tambahnya.

Pasangan itu mengaku merasa cemas di hari-hari menjelang pernikahan mereka karena hujan lebat akibat Topan Doksuri, topan yang dikenal sebagai Topan Egay oleh warga lokal. Meski demikian, keduanya juga telah berkomitmen untuk tetap melanjutkan pernikahan mereka. 

Meski gaun pengantin Mae dan pakaian Paulo basah dan terendam air, acara mereka berjalan dengan lancar. Bahkan, sejumlah tamu undangan tetap hadir dan menyaksikan pernikahan mereka. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dampak Topan Doksuri di Filipina

Menurut laporan Anadolu Agency, Topan Doksuri sejauh ini telah berdampak terhadap lebih dari dua juta orang di Filipina. Jumlah korban tewas akibat insiden terkait bencana telah meningkat menjadi 51 orang, termasuk 26 orang yang tewas dalam insiden tenggelamnya kapal. 

Kecelakaan itu menimpa kapal M/B Princess Aya, yang terbalik pada Kamis (27/7/2023) di Laguna de Bay di Provinsi Rizal, sebelah timur Manila. 

Rincian terbaru yang dibagikan oleh Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina pada Senin (31/7) menunjukkan bahwa 20 orang masih hilang, sementara sekitar 52 lainnya luka-luka.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.