Sukses

Brazil Ajukan 'RUU Taylor Swift', Calo Diancam Denda 100 Kali Lipat Harga Tiket hingga Penjara 4 Tahun

Calo tiket terancam hukuman berat di Brazil akibat konser Taylor Swift yang ricuh gara-gara ulah mereka.

Liputan6.com, Brazilia - Para calo tiket membuat para penikmat konser atau event menjadi kesulitan mendapatkan tiket. Bila ingin dapat, maka fans terpaksa ikut perang tiket. Masalahnya, fans harus bersaing dengan para calo tiket yang memborong tiket untuk dijual lagi.

Seperti diketahui, calo bisa menjual tiket dengan harga lebih mahal. Calon pun kadang memakai bots (scalper bots) untuk mendapat tiket secara online. Maraknya calo juga memicu masalah baru, yakni penipu yang pura-pura menjual tiket.

Masalah calo tiket yang kerap terjadi di Indonesia ternyata juga dirasakan negara lain, seperti Amerika Serikat dan Brazil. Para wakil rakyat di negara-negara tersebut lantas mengambil tindakan.

Di Brazil, seorang politikus mengajukan Taylor Swift Law (RUU Taylor Swift) untuk memberi hukuman berat terhadap calo.

Berdasarkan kabar The Brazilian Report, Kamis (22/6/2023), RUU itu muncul setelah calo berulah saat penjualan konser Taylor Swift, yaitu The Eras Tour. Sejumlah fans Taylor Swift (Swifties) sempat diancam oleh calo yang ingin menerobos antrean saat penjualan offline. Pihak keamanan pun turun tangan menahan sejumlah calo, namun seorang politikus siap memberikan hukuman lebih berat bagi para calo tiket.

Denda 100 Kali Harga Tiket

Konser Taylor Swift selalu ditunggu-tunggu dengan penampilan spektakuler. Outfit bodysuit pun tidak pernah absen dari panggung Taylor Swift. Fimela pun telah merangkum deretan bodysuit andalan Taylor Swift yang membuatnya bersinar di atas panggung. (instagram/taylorswift)

Anggota Kongres Simone Marquetto lantas ingin menambah hukuman penjara bagi para calo tiket dari dua tahun menjadi empat tahun. Hukuman lainnya adalah denda hingga 100 kali harga tiket yang mereka jual.

"Aktivitas penjualan tiket yang agresif ini merugikan orang-orang yang kurang beruntung, mencegah mereka untuk mendatangi acara yang diinginkan, dan hal itu adalah kejahatan sebenarnya terhadap ekonomi publik," ujar Marquetto.

Menurut Marquetto, perilaku seperti itu sudah banyak contohnya, sehingga kekhawatiran publik dapat dijustifikasi. Ia juga menyorot kehebohan di penjualan tiket Taylor Swift baru-baru ini, meski ia tak eksplisit menyebut nama sang penyanyi.

RUU Taylor Swift

<p>Taylor Swift Menggebrak Lewat Tur Eras. (AP Photo/Ashley Landis)</p>

Situs Live for Live Music turut menyorot RUU Taylor Swift ini yang muncul akibat tindakan para calon yang agresif di Brazil.

Pada awal tahun ini, Presiden Live Nation, Joe Berchtold, juga sudah dipanggil oleh komite yudisial Senat AS untuk menjelaskan soal kekacauan penjualan tiket Taylor Swift.

Live Nation merupakan induk dari perusahaan tiket Ticketmaster. Berchtold mengakui bahwa ada bots yang berusaha mendapatkan tiket secara tidak adil.

Berdasarkan laporan The Guardian, Berchtold berkata ada arus scalper bots yang mencoba mendapatkan tiket konser The Eras Tour pada November 2022, alhasil fans asli kesulitan membeli.

"Kami diserang oleh tiga kali jumlah traffic bot yang pernah kita alami," ujar Berchtold. "Walau bots tersebut gagal mempenetrasi sistem kami atau mendapatkan tiket, serangan itu membuat kami harus bergerak lebih lambat dan bahkan menahan penjualan kami."

Berchtold lantas meminta agar Senat turut bersikap serius untuk melawan para calo tiket yang merugikan fans.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Taylor Swift Konser 3 Hari di Singapura

Sebelumnya dilaporkan, Taylor Swift memilih Singapura sebagai destinasi satu-satunya di Asia Tenggara untuk menggelar konser bertajuk The Eras Tour yang digelar 2-4 Maret 2024. Penyanyi dan penulis lagu country-pop asal Amerika Serikat itu bakal tampil di National Stadium Singapore sebagai bagian dari tur dunianya. 

Diperkirakan akan ada lebih dari 200.000 penggemarnya di kawasan Asia akan berebut kursi untuk dapat menyaksikan pertunjukan Taylor Swift yang terkenal spektakuler. 

Meski masih berlangsung tahun depan, pihak penyelenggara yaitu Marina Bay Sands dan Singapore Tourism Board sudah sudah mengeluarkan tanggal penjualan serta aturan pembelian tiket konser Taylor Swift The Eras Tour.

Mengutip keterangan di laman resmi Ticket Master, Rabu (21/6/2023), pendaftaran pembelian tiket dengan akun Ticketmaster dimulai dari 23 Juni 2023, pukul 12.00 waktu Singapura, sampai 28 Juni 2023, pukul 12.00 waktu Singapura, atau pukul 11.00 WIB. Tiket juga akan dijual dalam beberapa sesi, yakni presale untuk pemegang kartu UOB pada 5-7 Juli 2023.

Adapun penjualan tiket umum berlangsung pada 7 Juli 2023. Pembelian tiket akan dibatasi, yakni satu orang hanya berhak memesan maksimal empat tiket. Tiket yang dijual kembali secara ilegal dapat dianggap tidak valid.

Berikut adalah syarat dan ketentuan pembelian tiket secara lengkap:

  1. Pembelian tiket Anda merupakan lisensi pribadi yang dapat dibatalkan dan sepanjang waktu, tetap menjadi milik penyelenggara acara.
  2. Saat tiba dalam rombongan, setiap pemegang tiket harus memiliki tiket masing-masing.
  3. Tiket Anda dijual oleh penyelenggara acara langsung kepada Anda sebagai konsumen. Setiap tiket yang dibeli oleh bisnis atau pedagang yang melanggar syarat dan ketentuan penjualan tiket dapat dibatalkan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.