Sukses

Sosok Anne Boleyn, Ratu Pelakor yang Dihukum Mati di Inggris

Anne Boleyn sedang menjadi perbincangan terkait ras aktris yang memerankannya.

Liputan6.com, London - Isu ras di dunia perfilman sedang menjadi topik diskusi panas dalam beberapa tahun terakhir. Tak sedikit netizen yang menolak apabila ada karakter yang diubah secara rasial.

Setelah sempat ada perdebatan soal The Little Mermaid yang dimainkan aktris Afrika-Amerika, kini pecinta film menyorot Cleopatra dan Anne Boleyn yang juga dimainkan aktris kulit hitam.

Berbeda dari Ariel, tokoh Cleopatra dan Anne Boleyn merupakan tokoh asli sejarah.

Cleopatra memang berkuasa di Mesir, tetapi sejarah mencatat bahwa ia keturunan Eropa atau tepatnya Yunani. Dilansir situs Britannica, Senin (17/4/2023), Cleopatra bahkan diduga tidak punya darah Mesir.

Nama Anne Boleyn pun ikut diperbincangkan, sebab pernah diperankan oleh Jodie Turner-Smith yang juga keturunan Afrika.

Di Indonesia, nama Anne Boleyn mungkin tak setenar Cleopatra. Siapa sebenarnya Anne Boleyn?

Kisah Anne Boleyn

Anne Boleyn merupakan ratu Inggris pada tahun 1533. Ia sosok yang berpotensi menarik bagi masyarakat Indonesia, pasalnya ia adalah seorang ratu pelakor.

Sejarah mencatat Anne Boleyn merebut Raja Henry VIII dari istri sahnya: Katherine dari Aragon.

Secara kebangsawanan, Anne Boleyn jelas tak sebanding dengan Katherine. Anne hanya keturunan dari politisi, sementara Katherine berasal dari keluarga raja dan kaisar.

Situs Britroyals mencatat orang tua Katherine adalah Raja Ferdinand II dari Aragon dan Isabel I dari Kastila.

Isabel bukan sembarang ratu. Ia diingat sejarah sebagai sosok yang ikut ke medan perang untuk menyusun strategi.

Sementara, keponakan Katherine adalah Kaisar Charles V yang menguasai Kekaisaran Suci Romawi dan Kerajaan Spanyol.

Namun, waktu tidak berpihak ke Katherine. Raja Henry VIII jatuh hati pada Anne Boleyn yang masih muda. Usia Katherine sudah mendekati setengah abad, sementara Anne Boleyn masih berusia dua puluh tahunan.

Henry VIII beralasan ia pindah hati karena menginginkan anak laki-laki, sementara Katherine tak kunjung punya anak laki-laki. Satu-satunya anak dari Katherine yang hidup adalah Putri Mary.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Vatikan Ditinggalkan, Katherine Angkat Kaki

Situs Britannica menyebut Raja Henry VIII berusaha membatalkan pernikahannya dengan Katherine sejak tahun 1527. Lobi-lobi dilancarkan oleh kerajaan Inggris agar Paus Klemens VII mau membatalkan pernikahan tersebut. 

Waktu itu, Inggris masih berada di bawah pengaruh Takhta Suci Vatikan. Raja Henry VIII lantas butuh restu Vatikan jika ingin menikah lagi. Akan tetapi, Kaisar Charles V melobi balik Vatikan supaya tantenya tidak diceraikan. 

Setelah penantian selama bertahun-tahun, Raja Henry VIII berhasil menyingkirkan Katherine dari Aragon. Alasannya adalah Katherine disebut sudah tidak perawan ketika menikah dengan Henry. 

Sebelum Henry dan Katherine menikah, Katherine sebetulnya menikah ke Pangeran Arthur, kakak dari Henry. Namun, Katherine bersikeras masih perawan karena Arthur yang masih remaja keburu meninggal.

Raja Henry VIII akhirnya memutuskan menikahi Anne secara rahasia pada tahun 1533. Inggris juga memutuskan berpisah dari Vatikan dan memiliki gereja sendiri yang dipimpin monarki. 

Anne Boleyn pun berhasil merebut Raja Henry dan menjadi ratu. Sementara, Katherine tidak lagi dianggap ratu. Ia dan Mary lantas dipindahkan keluar istana kerajaan. 

3 dari 4 halaman

Tiga Tahun

Saat Anne Boleyn menjadi ratu, keluarga Boleyn juga kecipratan. Ayah dan kakak dari Anne Boleyn mendapatkan kehormatan besar di Inggris. 

Raja Henry VIII mengejar Anne Boleyn selama bertahun-tahun, namun cintanya begitu cepat kandas. 

Anne Boleyn memiliki reputasi yang arogan di lingkaran istana kerajaan Inggris. Ia diharapkan memberikan seorang putra untuk raja, tetapi ia dua kali keguguran dan hanya memiliki satu orang putri bernama Elizabeth.

Hal ini mengulang pernikahan Henry VIII yang sebelumnya ketika istrinya hanya memberikannya anak perempuan. 

Selingkuh Menuduh Selingkuh

Tiga tahun setelah menikah, Raja Henry VIII sudah melirik wanita lain. Ia berhasil menyingkirkan istri pertamanya dan istri keduanya menghadapi nasib serupa.

Meski Raja Henry VIII hobi selingkuh, tetapi yang dipenjara malah Anne Boleyn. Wanita itu disebut selingkuh dengan banyak pria, termasuk saudara laki-lakinya sendiri. Mereka semua dipenjara di Menara London dan dihukum penggal pada 1536.

Tuduhan terhadap Anne Boleyn terkesan mengada-ngada. Britannica juga menulis sejarawan ragu-ragu bahwa Anne selingkuh.

Tak sampai dua minggu setelah Anne Boleyn dihukum pancung, Raja Henry VIII menikahi wanita lain lagi: Jane Seymour. 

Pernikahan dengan Jane juga tidak berlangsung lama, sebab sejarah mencatat Henry memiliki enam orang istri. 

4 dari 4 halaman

Reputasi Anne Boleyn

Perjalanan hidup Anne Boleyn menjadikannya sosok menarik dalam sejarah. Ia pun kerap muncul di novel, drama, maupun film. 

The Other Boleyn Girl merupakan salah satu novel terkait kehidupan keluarga Boleyn, fokus ceritanya adalah Mary Boleyn yang merupakan adik dari Anne.

Ada juga seri The Tudors yang membahas hubungan Raja Henry VIII dan Anne Boleyn. Anne diperankan oleh Natalie Dormer yang juga berperan sebagai tokoh Margaery Tyrell di Game of Throne.

The Simpsons pernah menyajikan episode khusus tentang Henry VIII (diperankan oleh tokoh Homer Simpsons). Di episode itu, Anne Boleyn tampil sebagai sosok genit yang menjanjikan anak laki-laki ke Homer.

Yang paling fenomenal mungkin adalah novel trilogi Wolf Hall yang ditulis oleh Hilary Mantel. Trilogi tersebut bercerita dari sudut pandang politisi bernama Thomas Cromwell untuk memenuhi keinginan Henry. 

Pada novel itu, Hilary menulis dengan kompleks bagaimana awalnya Anne Boleyn sebagai selingkuhan, menjadi ratu, kemudian dihukum penggal. 

Buku pertama dan kedua dari trilogi itu meraih penghargaan sastra Man Booker Prize. Hillary Mantel adalah wanita pertama yang meraih penghargaan itu dua kali. Dua buku itu juga diadaptasi ke layar kaca dan teater. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.