Sukses

Mengenal ANOC World Beach Games, Ajang Olahraga Dunia yang Punya Kepedulian Terhadap Lingkungan

Edisi kedua ANOC World Beach Games rencananya akan berlangsung di Bali, Indonesia pada 5-12 Agustus 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Edisi kedua ANOC World Beach Games rencananya akan berlangsung di Bali, Indonesia pada 5-12 Agustus 2023.

Namun polemik kembali terjadi. Pasalnya, penolakan dilakukan oleh Gubenur Bali I Wayan Koster lantaran keikutsertaan Israel di event tersebut.

Padahal, ajang ANOC World Beach Games merupakan pesta olahraga yang juga menghargai dan menjaga lingkungan.

Dikutip dari laman anocolympic.org, Jumat (7/4/2023) ajang ini juga mempromosikan praktik berkelanjutan dengan penekanan pada pembangunan infrastruktur yang seminimal mungkin.

Hal yang juga ditekankan adalah penggunaan kembali bahan dan material.

Pertandingan tersebut akan mendemonstrasikan bahwa olahraga kelas dunia dapat diadakan di lokasi yang indah dengan biaya minimal dan dengan manfaat maksimal bagi kota dan tuan rumah penyelenggara.

Masih banyak yang belum mengetahui secara pasti apa itu ANOC World Beach Games dan cabang olahraga apa saja yang dipertandingkan.

Dikutip dari laman anocolympic.org, Jumat (7/4/2023) ada 14 cabor yang dipertandingkan yaitu:

  • Aquathlon
  • Bola Tangan Pantai
  • Sepak Bola Pantai
  • Tenis Pantai
  • Bola Voli Pantai 4×4
  • Waterpolo Pantai
  • Gulat Pantai
  • Kata Perorangan
  • Renang Perairan Terbuka 5km
  • Basket 3x3
  • AirBadminton
  • Surfing
  • Beach Sprint Rowing
  • WingFoil Racing

Menyusul kesuksesan besar edisi perdana Olimpiade 2019, banyak olahraga dinamis dan menarik yang 'menggetarkan' para penggemar di Qatar untuk kembali untuk Bali 2023

Turnamen olahraga ANOC World Beach Games 2023 ini rencananya akan berlangsung di Bali 5-12 Agustus mendatang.

I Wayan Koster kekeuh menyebut penolakannya terhadap kehadiran Israel di World Beach Games pada Rabu, 5 Maret lalu, di Pura Besakih, Karang Anyar, Bali. Ia mengakui, penolakan terhadap Israel berdasarkan konstitusi yang berlaku di Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Apa Itu World Beach Games?

World Beach Games adalah acara multi-olahraga global yang dibuat oleh ANOC dan pertama kali diselenggarakan di Qatar pada tahun 2019.

Ini adalah event anak muda yang memadukan informalitas dan semangat pantai dengan olahraga elit untuk menciptakan permainan yang sangat menarik, demikian dikutip dari laman anocolympic.org, Jumat (7/4/2023)

Ini adalah satu-satunya festival olahraga pantai, air, dan aksi yang berpusat pada pemuda global, yang dibuat khusus untuk kepentingan Komite Olimpiade Nasional (NOC) dan atlet mereka.

Dengan fokus pada olahraga anak muda dan dinamis, Olimpiade ini menawarkan peluang bagi atlet baru dan generasi baru penggemar olahraga.

Keberlanjutan dan aksesibilitas adalah inti dari konsep event inu, dengan penekanan pada meminimalkan dampak lingkungan dengan menggunakan infrastruktur yang ada dan juga menjaga agar anggaran hosting tetap rendah.

Semua NOC dunia memiliki kesempatan untuk lolos ke Olimpiade, dengan jaminan partisipasi atlet dari kelima benua.

3 dari 3 halaman

Alasan I Wayan Koster

Lebih lanjut, konsistensi Wayan Koster untuk menolak Israel belum berubah. Ia sebelumnya menolak kehadiran Israel untuk berlaga di Piala Dunia U-20 2023 di Bali dengan sejumlah alasan.

Deretan alasan dikemukan Gubernur Bali I Wayan Koster beragam, mulai dari takut trauma bom hingga membawa-bawa nama Presiden RI pertama, Soekarno.

Penolakan Koster terhadap Timnas Israel ini membuat federasi sepak bola internasional atau FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U-20 yang harusnya digelar 20 Mei hingga 11 Juni 2023.

Sikap Wayan Koster yang menolak kehadiran Timnas Israel di ajang olahraga ANOC World Beach Games ini pun mendapat reaksi beragam dari warganet. Sebagian besar warganet berkomentar bertentangan dengan pendapat Koster.

Meski begitu ada juga warganet yang mendukung keputusan Koster dengan dalih dasar hukum Permenlu Nomor 3 Tahun 2019.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.