Sukses

Akhir Kisah Marianne Bachmeier, Ibu yang Tembak Mati Pembunuh Anaknya di Ruang Sidang

Marianne Bachmeier menembak pembunuh anaknya berdasarkan kalkulasi.

Liputan6.com, Lübeck - Nama Marianne Bachmeier sedang viral di media sosial. Ia bukan seorang aktris atau penyanyi, melainkan seorang ibu yang anaknya menjadi korban pembunuhan lalu menembak mati pelaku di ruang sidang. Marianne mengaku tak pernah menyesal atas aksinya.

Wanita kelahiran Jerman Barat itu kehilangan anak perempuannya, Anna, karena aksi seorang pria dengan rekam jejak pencabulan. Sang pembunuh bukannya menyesali perbuatan, tetapi malah menyebar kebohongan soal Anna. 

Dilansir situs All That Interesting, Kamis (5/1/2022), mayat Anna ditemukan di sebuah kardus pada 1980. Pembunuh adalah Klaus Grabowski yang merupakan tetangganya. 

Aksi Grabowski dilaporkan oleh tunangannya sendiri, dan ia ditangkap. Grabowski mengakui membunuh Anna, tetapi tidak mencabulinya. 

Kabar kematian ini tentunya mengguncang Marianne yang merupakan seorang single parent. Kehidupan wanita itu sudah penuh perjuangan sebelum tragedi ini. 

Anna adalah putri ketiga dari Marianne. Dua anak tertua Marianne diberikan untuk adopsi. Kehidupan ekonomi Marianne juga sulit dan harus bekerja di bar untuk mencari nafkah.

Pihak berwenang menyebut Anna dibunuh dengan cara dicekik. Alat cekiknya adalah sebuah pantyhose.

Masalah serangan seksual ini jadi sorotan sebab Grabowski sudah dua kali terjerat kasus pencabulan.

Grabowski membantah tuduhan pencabulan, tetapi menyebar isu bahwa ia diancam oleh Anna. Ia menyebut Anna meminta uang kepadanya, jika tidak, ia akan memfitnahnya terkait kasus pelecehan.

Marianne Bachmeier tidak terima akan kata-kata Grabowski, dan akhirnya menyelundupkan pistol ke ruang sidang di pengadilan. Wanita itu lantas menembak Grabowski sebanyak tujuh kali. Ia mengaku melakukan demi anaknya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Akhir Kisah

Kasus Marianne mendapatkan sorotan yang luas di Jerman. Ternyata, ia mendapatkan simpati dari masyarakat atas aksi yang ia lakukan. 

AP News menyebut hakim tetap menjatuhkan vonis enam tahun penjara bagi Marianne pada 1983. 

Pengadilan menyebut aksi pembunuhan yang dilakukan Marianne adalah aksi pembunuhan berencana. 

Namun, Marianne tidak dihukum hingga enam tahun. Ia mendapatkan kebebasan bersyarat pada 1985. 

Pada tahun 1980-an, kasus Marianne sudah tersebar luas di berbagai negara. 

Menurut situs NDR, Marianne juga mengaku bahwa ia tidak membunuh Grabowski karena sekadar emosi, melainkan setelah berpikir matang-matang. Ia tidak ingin pria itu menyebarkan lebih banyak kebohongan terkait Anna.  

3 dari 4 halaman

Berlatih Menembak Sebelum Beraksi

Selain itu, Marianne ternyata berlatih menembak terlebih dahulu sebelum beraksi. Hingga akhir hayat, ia tidak pernah menyesal atas aksinya. 

Setelah bebas dari penjara, ia sempat bekerja di Pulau Sisilia.

Marianne meninggal pada tahun 1996 karena kanker. Sebelum meninggal, ia mengundang pembuat dokumenter untuk merekam pekan-pekan terakhirnya. 

Makam Marianne berada di Lübeck. Tempat peristirahatan terakhirnya berada di sebelah makam putrinya, Anne.

4 dari 4 halaman

Infografis Kronologi Baku Tembak Anak Buah Irjen Ferdy Sambo Versi Polisi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.