Sukses

Kecelakaan Bus di Uzbekistan, 3 Tewas 38 Lainnya Terluka

Tiga orang tewas dan 38 lainnya luka-luka dalam kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus dan truk di wilayah Andijan di timur Uzbekistan.

Liputan6.com, Andijan - Tiga orang tewas dan 38 lainnya luka-luka dalam kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus dan truk di wilayah Andijan di timur Uzbekistan, Sabtu (26/11).

Tabrakan terjadi antara dua kendaraan di jalan raya Tashkent-Andijan di wilayah Andijan sekitar pukul 08.10 waktu setempat, kata Kementerian Kesehatan Uzbekistan dan polisi lalu lintas di wilayah tersebut.

Dalam kabut tebal di pagi hari, sopir bus melaju ke jalur yang akan datang dan bertabrakan dengan truk tersebut, kata polisi, dikutip dari Xinhua, Minggu (27/11/2022).

Tiga penumpang tewas di tempat, dan 38 lainnya dengan berbagai luka dirawat di rumah sakit.

Tiga dari yang terluka harus menjalani operasi, kata kementerian kesehatan.

Bus Vs Truk Tanker Minyak Tabrakan

Sementara itu, pada Agustus 2022 sedikitnya 20 orang tewas terbakar dan enam lainnya cedera setelah sebuah bus penumpang bertabrakan dengan sebuah truk tanker minyak di dekat distrik Jalalpur Pirwala di Provinsi Punjab timur Pakistan, media lokal melaporkan.

Menurut laporan, kecelakaan itu terjadi di jalan raya pada Selasa dini hari ketika kedua kendaraan terbakar setelah tabrakan.

Dikutip dari lama Xinhua, Selasa (16/8/2022), akibat insiden tersebut, sekitar 18 penumpang tewas di tempat.

Setelah itu, polisi jalan raya dan tim penyelamat mencapai lokasi dan memulai operasi penyelamatan, kata media setempat.

Selama operasi, delapan orang yang telah diselamatkan dalam kondisi terluka dipindahkan ke rumah sakit di mana dua meninggal karena luka-luka selama perawatan, kata media setempat.

Laporan tersebut turut menambahkan bahwa 18 jenazah ditemukan dari dalam bus.

Kecelakaan di jalan sering terjadi di Pakistan, terutama karena kendaraan yang tidak dirawat dengan baik, jalan yang bobrok, serta kelalaian langkah-langkah keselamatan saat berkendara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kecelakaan Bus Pakistan Akibat Laju Terlalu Kencang, 4 Orang Dilaporkan Tewas

Awal tahun ini kecelakaan juga terjadi di Pakistan.Sedikitnya empat orang tewas dan 15 lainnya cedera setelah sebuah bus penumpang terbalik di dekat Kota Khairpur di Provinsi Sindh selatan Pakistan.

Menurut laporan, seperti dikutip dari laman Xinhua, Selasa 4 Januari 2022, kecelakaan itu terjadi karena kecepatan berlebih.

Dalam laporan yang sama, sejumlah orang yang mengalami luka, termasuk wanita dan anak-anak.

Bus itu dilaporkan tengah menuju kota pelabuhan selatan Karachi dari kota Peshawar barat laut Pakistan.

Sebelumnya, tahun 2020 16 orang tewas dalam sebuah kecelakaan bus akibat tertimbun tanah longsor di sebuah jalan di wilayah pegunungan di Pakistan utara pada 18 Oktober 2020, menurut keterangan dari para pejabat setempat.

3 dari 3 halaman

Rekor Kecelakaan Lalu Lintas

Seorang pejabat senior pemerintah Pakistan, Anas Iqbal mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa bus tersebut sedang dalam perjalanan dari kota garnisun Rawalpindi, dekat Islamabad, ke utara Kota Skardu ketika bebatuan yang jatuh menghantam kendaraan itu.

"Tanah longsor di Tungus Skardu mengubur sebuah (bus) dengan 16 orang di dalamnya," sebut pernyataan itu, seperti dikutip dari AFP.

Penyataan tersebut juga menambahkan, bahwa 16 jenazah telah ditemukan oleh petugas evakuasi. Namun, juru bicara pemerintah daerah Faizullah Faraq menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 14 orang.

Pakistan disebutkan memiliki salah satu rekor terburuk di dunia untuk kecelakaan lalu lintas yang fatal.

Banyak dari insiden itu yang disebut terjadi karena kondisi jalannya yang buruk, kendaraan yang tidak terawat, dan pengemudi yang lalai.

Selain itu, daerah pegunungan utara Pakistan diketahui memiliki sejumlah catatan kecelakaan di mana jalan-jalannya yang sering tidak beraspal di sepanjang tebing terjal menjadi tempat terjadinya banyak kecelakaan lalu lintas yang mengerikan selama bertahun-tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.