Sukses

Viral Kisah Nenek 56 Tahun di Utah Lahirkan Cucu Sendiri

Nancy Hauck, ibu kandung Jeff Hauck, melahirkan bayi putranya sebagai ibu pengganti sang istri, Cambria yang tidak bisa mengandung lagi usai histektomi. Berita ini pun viral.

Liputan6.com, Salt Lake City - Jeff Hauck, seorang web developer, merasa tersentuh ketika ibunya, Nancy Hauck yang berusia 56 tahun, menawarkan diri untuk menjadi ibu pengganti untuk bayinya bersama sang istri, Cambria.

Mengutip dari laman People, Kamis (10/11/2022), Cambria tak bisa hamil lagi karena melakukan prosedur histerektomi (pengangkatan rahim) setelah kelahiran putra kembarnya. Kesempatan untuk menambah anggota keluarga pun menjadi kecil baginya dan keluarga.

Sembilan bulan kemudian, sang nenek yang jadi ibu pengganti, melahirkan cucunya, putri Jeff dan Cambria, yang diberi nama Hannah. Anak kelima mereka lahir pada Rabu sore, 2 November 2022 di Utah, AS.

"Berapa banyak orang yang bisa menyaksikan ibu mereka melahirkan?" kata Jeff (33), yang menyebut pengalaman itu "momen indah."

Nancy, yang melahirkan selama sembilan jam mengatakan, "Itu adalah pengalaman yang luar biasa dan spiritual untuk berbagi sebagai sebuah keluarga."

Di sisi lain, di masa pemulihannya, dia menceritakan, "Saya menghadapi emosi baru dengan memiliki bayi tetapi tidak membawa pulang bayi itu bersamaku."

Dia menambahkan, "Ini adalah campuran dari rasa terima kasih yang mendalam dan beberapa kesedihan dari perpisahan." Bahkan, Nancy berencana untuk menulis buku tentang pengalaman itu.

Adapun keputusan untuk menamai bayi mereka Hannah, pasangan St. George, Utah mengatakan, itu adalah penghargaan yang sempurna untuk neneknya.

"Enam hari setelah prosedur transfer embrio, ketika ibuku mendapat tes kehamilan positif. Dia bangun di tengah malam, dan mendengar 'suara kecil' yang mengatakan, 'Nama saya Hannah'," kata Jeff.

Nancy, seorang pembantu rektor di Utah Tech University, menyebutkan bahwa dia sangat yakin kehamilan itu akan berhasil dan melahirkan bayi perempuan.

Mengenai asal-usul nama sang bayi, Cambria (30) menjelaskan, "Kami menemukan bahwa nama Nancy berasal dari kata Hannah. Mereka berdua berarti anugerah."

Kini, Cambria menjadi ibu baru sang bayi sambil merawa empat anak sebelumnya. Ia juga seorang influencer media sosial dan memiliki salah satu studio dansa nirlaba. Tak mengherankan, berita ini pun viral.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bayi Tabung dan Dua Kehamilan Si Kembar

Memiliki keluarga besar selalu penting bagi pasangan yang sama-sama dibesarkan di The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints dan bertemu di tahun terakhir masa SMA sang istri.

"Sejak saya remaja, saya tahu bahwa saya ingin menjadi seorang ayah," kata Jeff.

"Kami selalu berpikir bahwa kami menginginkan empat hingga enam -- berapapun yang Tuhan berkati, adalah apa yang selalu kami katakan," tambah Cambria.

Setelah mengikat simpul pada 12 Desember 2012, pasangan itu segera mengetahui bahwa Cambria memiliki masalah infertilitas (gangguan kesuburan).

Butuh empat tahun perawatan kesuburan sebelum pasangan itu mengandung anak pertama mereka -- gadis kembar Vera dan Ayva, sekarang 4 tahun -- dengan bantuan in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung.

Pasangan itu mampu membuahi tujuh embrio dengan satu putaran IVF dan melanjutkan untuk menyambut anak kembar lagi -- putra kembar Diesel dan Luca, sekarang 13 bulan -- tahun lalu.

3 dari 4 halaman

Pengangkatan Rahim Cambria

Meskipun awalnya tampak baik-baik saja, sekitar dua jam setelah putra mereka lahir, Cambria mulai mengalami "sakit parah dan kram" hingga merasakan "semburan darah".

Ketika dokter memeriksanya, mereka menemukan dia mengalami pendarahan dan harus membuat keputusan tentang histerektomi.

"Itu adalah pilihan yang sulit bagi kami," kenang Cambria, yang akhirnya memilih untuk menjalani prosedur pengangkatan rahim itu.

Meskipun hidupnya sendiri dipertaruhkan, pasangan itu tahu bahwa menjalani prosedur itu berarti mereka mungkin tidak dapat "menggunakan ketujuh embrio."

"Kami ingin memberi mereka semua kesempatan hidup," kata Cambria.

Tak disangka, sekitar satu setengah bulan kemudian, Nancy mengemukakan gagasan untuk menjadi ibu pengganti pada Jeff.

Namun, keluarga Utah itu, termasuk Jason suaminya berpikir bahwa itu mustahil, mengingat usia Nancy.

4 dari 4 halaman

Transfer Embrio Berhasil

Ketika Nancy membicarakan topik itu lagi beberapa minggu kemudian, pasangan itu setuju untuk mendiskusikannya dengan spesialis kandungan mereka.

Spesialis mereka mengatakan, selama Nancy sehat dan bersedia melakukannya, prosedur ibu pengganti dapat dilakukan.

Nancy, yang anak terakhirnya bersama Jason lahir lebih dari dua dekade lalu, sudah delapan atau sembilan bulan tidak mengalami menstruasi tapi tiba-tiba mengalaminya lagi.

Dr Russell Foulk -- yang mengawasi dan menanamkan embrio yang menghasilkan kedua kehamilan Cambria, dan melakukan hal yang sama untuk ibu mertuanya -- menjelaskan bahwa Nancy "sedang dalam masa perimenopause, yang berarti ovarium masih membuat hormon."

Foulk, pendiri dan direktur Utah Fertility Center, mengatakan "Konsep kesuburan bukan bergantung pada faktor usia ibu. Satu-satunya alasan yang benar adalah kesehatan telur," katanya. "Rahim, kecuali ada masalah medis baru, meski setelah 25 tahun, masih mempertahankan kapasitasnya untuk mengandung."

"Sungguh, ini mengarah pada kesehatan individu. Satu potensi risiko tambahan adalah seiring bertambahnya usia, ada kemungkinan lebih tinggi untuk memiliki masalah medis, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi." ujar Foulk. Namun, dalam penilaiannya, ia menemukan Nancy "sehat dan mampu."

Sekitar waktu yang sama, Jeff mendapat pekerjaan baru dan Cambria mulai mendapatkan peluang untuk kampanye media sosial berbayar.

"Sungguh menakjubkan ketika kami melihat akun kami dan kami seperti, 'Ya ampun, kami memiliki semua uang yang kami butuhkan untuk itu,'" kata Cambria.

Akhirnya, pada 17 Februari, transfer embrio dilakukan dan hanya enam hari kemudian, tes kehamilan Nancy menunjukkan hasil positif.

 

Penulis: Safinatun Nikmah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.