Sukses

Tony Blair Sebut Pemindahan Ibu Kota Indonesia Sebagai Misi Besar

Proyek IKN Nusantara mendapat dukungan dari Mantan PM Inggris Tony Blair.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair memberikan dukungan terhadap proyek Ibu Kota Negara (IKN) yang baru: Nusantara. Pihak Blair berkata pemindahan ibu kota itu adalah misi yang besar. 

Tony Blair turut membahas itu tersebut ketika bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Tony Blair Institute (TBI) juga menegaskan dukungan untuk Indonesia.

"Indonesia melaksanakan sebuah misi besar untuk memindahkan ibu kotanya menuju jantung negara di Kalimantan dan TBI dengan bangga mendukung agenda ini," ujar Tony Blair Institute melalui Twitter resminya, dikutip Kamis (20/10/2022).

TBI juga menyebut bahwa Tony Blair bertemu Luhut Binsar Pandjaitan untuk membahas progres dari pemindahan ibu kota ini.

Lebih lanjut, Tony Blair Institute turut memberikan dukungan kepada Indonesia yang memegang presidensi G20 pada 2022. Indonesia disebut sebagai negara yang punya potensi menjadi "economic powerhouse". 

Tony Blair juga sepanggung dengan Menteri BUMN Erick Thohir untuk membahas topik BUMN. Topik lain yang disorot Tony Blair adalah peran Indonesia dalam arsitektur kesehatan global. 

Tony Blair Institute berkata mendukung Kementerian Kesehatan RI pada, "strategi transformasi kesehatan termasuk mengadakan pengujian-pengujian klinis untuk vaksin-vaksin baru demi menyembuhkan penyakit-penyakit yang membahayakan nyawa," ujar Tony Blair Institute. 

Tony Blair adalah perdana menteri Inggris pada 1997-2007. Saat menjabat, ia memimpin Inggris ikut perang di Irak. Akibatnya, ia sempat mendapat julukan "Bliar".

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diminta Bantu Promosi IKN

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima Dewan Penasihat Ibu Kota Nusantara (IKN), Tony Blair, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu 19 Oktober 2022. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno mendampingi Jokowi pada pertemuan.

Dikutip dari laman setkab.go.id, Kamis (20/10/2022), Luhut mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut membahas mengenai perencanaan pemindahan ibu kota baru Nusantara di Kalimantan. 

Jokowi meminta mantan Perdana Menteri Inggris itu untuk turut serta dalam agenda tersebut dengan membantu mempromosikan IKN ke dunia internasional. "Presiden minta Tony Blair dan Tony Blair kebetulan menawarkan diri juga untuk membantu promosikan ibu kota baru ini ke internasional," ujar Luhut.

Selain itu, Tony Blair juga membeberkan sejumlah pemikiran terkait strategi promosi IKN yang dapat dilakukan pemerintah Indonesia. Salah satunya melakukan promosi ke beberapa negara lain seperti pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), serta sejumlah perusahaan asing di kawasan Asia.

"Tadi pikiran dari Pak Tony Blair, pengusaha dari–pemerintah maksudnya dari Uni Emirat Arab dengan Tiongkok. Kemudian tadi Saudi dengan Korea itu joint company," jelas Luhut. 

Tak hanya perusahaan asing, perusahaan Indonesia juga akan turut berkontribusi dalam pembangunan IKN dengan menanamkan modalnya di sana, ungkap Luhut.

"Perusahaan dari Indonesia itu nanti bahu-membahu dalam membangun IKN karena pembangunan ini bukan hanya gedungnya saja, tetapi seperti Presiden sampaikan, termasuk juga kepada rohnya," katanya,

Selain itu, terkait kegiatan Ibu Kota Nusantara Sejarah Baru Peradaban Baru yang digelar tadi malam, Luhut menyebut Tony Blair sangat puas dengan paparan dan materi yang disajikan.

Termasuk, kehadiran Presiden Jokowi yang turut menyampaikan sambutan serta ajakan kepada para investor untuk berinvestasi di IKN. "Tony Blair sangat puas sekali dengan apa yang disajikan tadi malam oleh panitia juga Presiden hadir di sana, launching IKN ya," jelas Luhut.

3 dari 4 halaman

PNS Milenial Pindah ke IKN Nusantara Mulai 2024

Pemerintah meminta agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS tidak khawatir jika dipindahkan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Sebab saat dipindahkan nanti, pemerintah telah merancang dan membangun berbagai fasilitas yang dibutuhkan.

"Kita ini bangun ekosistem juga di sana. Kalau malam-malam cari sesuatu sudah ada di sana," kata Wakil Kepala Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Donny Rahajoe seperti ditulis, Rabu (19/10).

Donny menjelaskan pada tahap pembangunan perdana ini akan dibangun 7 rumah sakit swasta. Salah satunya Rumah Sakit Hermina yang akan mulai beroperasi pada tahun 2024.

"Sudah ada 7 rumah sakit yang mau investasi," kata Donny.

Selain itu, 9 sekolah berstandar internasional juga dibangun yang salah satunya akan dibangun oleh Jakarta Intercultural School (JIS).

Donny mengatakan pada tahap awal, ASN milenial akan menjadi yang perdana dikirim untuk berkantor di IKN Nusantara. Kementerian Keuangan misalnya, akan memindahkan 150 ASN-nya ke IKN Nusantara nanti.

Rencananya, pemindahan ASN ini akan mulai dilakukan pada tahun 2024. Namun pemindahan ini tetap harus menunggu Peraturan Presiden (Perpres) sebagai landasan hukumnya.

"Setelah Perpres keluar, (pembangunan) IKN selesai, ASN kita pindahkan beserta dengan kebutuhan dasarnya," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Bos IKN Nusantara: Yang Tidak Pindah ke Ibu Kota Baru Rugi!

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, Bambang Susantono menjamin Aparatur Sipil Negara (ASN) dan orang yang dipindahkan ke ibukota baru tidak akan menyesal. Sebab ketika mereka pindah, sejumlah fasilitas telah tersedia selayaknya wilayah perkotaan pada umumnya.

"Sehigga orang yang pindah akan merasa dimanjakan. (Pas) waktu pindah, aduh kok susah. Enggak begitu," kata Bambang saat ditemui di Djakarta Teater, Jakarta Pusat, Selasa (19/10) malam.

Sebaliknya dia ingin masyarakat yang pindah ke IKN lebih dulu merasa diuntungkan. "Kami ingin tekad, orang yang pindah itu bilang, 'Yang Enggak pindah rugi loh'. Itu loh sedrhana," imbuhnya.

Bambang menjelaskan pemindahan ibukota tidak hanya memindahkan bangunan fisik pemerintahan. Seperti infrastruktur jalan, gedung-gedung kementerian/lembaga. Melainkan membangun ekosistem baru di Tanah Borneo.

"Yang kita bangun hingga 2024 itu satu ekosistem," kata dia.

Pemerintah akan menggandeng pihak swasta baik pengusaha besar hingga pengusaha Usaa Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk tumbuh bersama di ibu kota Nusantara. Sehingga ketika masyarakat dipindahkan ekosistemnya telah tersedia.

"Nanti ada di situ coffee shop-nya. (Kalau), kesehatannya terganggu ada rumah sakitnya, ada kliniknya, ada amusement-nya. Itu semua yang kita benahi, jadi ekosistem yang lengkap," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.