Sukses

PBB: Korban Tewas Ledakan Bom di Tempat Les di Afghanistan Jadi 35 Orang

Serangan bunuh diri di sebuah pusat pendidikan di ibu kota Afghanistan, Kabul, telah menewaskan sedikitnya 35 orang.

Liputan6.com, Kabul - Serangan bom bunuh diri di sebuah pusat pendidikan di ibu kota Afghanistan, Kabul, telah menewaskan sedikitnya 35 orang, kebanyakan dari mereka adalah mahasiswi, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Lebih dari 80 orang lainnya terluka dalam serangan hari Jumat di pusat pendidikan Kaaj di daerah Dasht-e-Barchi, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (1/10/2022).

Siswa telah mengikuti ujian universitas praktik ketika pembom itu menyerang. Belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu.

Banyak dari mereka yang berada di daerah itu adalah minoritas Hazara, yang sering menjadi sasaran militan Negara Islam (IS).

Puluhan perempuan Hazara menentang larangan unjuk rasa dari pejabat Taliban negara itu untuk memprotes kekerasan itu pada Sabtu, kantor berita AFP melaporkan.

Sekitar 50 wanita bernyanyi saat berbaris di jalan, menyerukan diakhirinya "genosida Hazara".

Setelah serangan hari Jumat, rekaman di TV lokal dan dibagikan di media sosial tampaknya menunjukkan adegan dari rumah sakit terdekat, di mana deretan mayat tertutup diletakkan di lantai.

Media lain yang dilaporkan dari lokasi perguruan tinggi swasta itu menunjukkan puing-puing dan meja terbalik di ruang kelas yang rusak.

"Kami tidak menemukannya di sini," kata seorang wanita yang sedang mencari saudara perempuannya di salah satu rumah sakit kepada AFP. "Dia berusia 19 tahun."

Penyerang dilaporkan telah menembaki penjaga di luar pusat, memasuki ruang kelas dan meledakkan bom.

Saksi mata mengatakan kepada BBC bahwa sebagian besar korban adalah perempuan - mereka duduk di barisan depan, dekat ledakan. Seorang siswa yang terluka mengatakan kepada AFP bahwa ada sekitar 600 orang di ruangan itu ketika serangan itu terjadi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jumlah Korban Tewas Versi PBB Lebih Tinggi dari Klaim Taliban

Pusat pendidikan Kaaj adalah perguruan tinggi swasta yang mengajarkan siswa laki-laki dan perempuan. Sebagian besar sekolah perempuan di negara itu telah ditutup sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, tetapi beberapa sekolah swasta dibuka.

Hazara, yang sebagian besar adalah Muslim Syiah, adalah kelompok etnis terbesar ketiga di Afghanistan. Mereka telah lama menghadapi penganiayaan dari afiliasi regional Negara Islam (ISKP) dan Taliban, yang keduanya menganut Islam Sunni.

Jumlah korban tewas PBB lebih tinggi dari yang sejauh ini diakui oleh pejabat Taliban negara itu.

Pada Hari Jumat, seorang juru bicara kementerian dalam negeri mengutuk serangan itu dan mengatakan tim keamanan berada di lokasi tersebut.

Abdul Nafy Takor mengatakan menyerang target sipil "membuktikan kekejaman musuh yang tidak manusiawi dan kurangnya standar moral".

Serangan itu juga dikutuk keras oleh AS dan AS.

"Menargetkan ruangan yang penuh dengan siswa yang mengikuti ujian itu memalukan; semua siswa harus dapat mengejar pendidikan dalam damai dan tanpa rasa takut," kata Karen Decker, charge d'affaires di misi AS ke Afghanistan, dalam sebuah tweet.

 

3 dari 3 halaman

Situasi Keamanan Afghanistan Memburuk

Situasi keamanan di Afghanistan, yang telah membaik setelah berakhirnya pertempuran setelah pengambilalihan Taliban, telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir, dengan sejumlah serangan terhadap warga sipil tetapi juga pendukung Taliban. Beberapa telah diklaim oleh IS, yang merupakan saingan pahit Taliban.

Sekolah dan rumah sakit telah menjadi sasaran di daerah Dasht-e-Barchi dalam serangkaian serangan, yang sebagian besar dianggap sebagai pekerjaan ISIS.

Tahun lalu - sebelum Taliban kembali berkuasa - serangan bom terhadap sebuah sekolah perempuan di Dasht-e-Barchi menewaskan sedikitnya 85 orang, terutama pelajar, dan melukai ratusan lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.