Sukses

Keren, Dokumenter Tambang Nikel Indonesia Menang di Yale Environment 360 Film Contest

Dokumenter tambang nikel ini mengalahkan hampir 500 submisi film lainnya dari enam benua.

Liputan6.com, New Haven - Para pecinta film di Indonesia bisa ikut bangga karena film dokumenter karya anak bangsa berhasil menjadi juara Yale Environment 360 Film Contest. Dokumenter berjudul "From Dreams to Dust" itu mengungguli hampir 500 film lain dari berbagai negara. 

"From Dreams to Dust" mengisahkan hancurnya lingkungan di daerah tambang nikel Indonesia. Hal ini menjadi sorotan sebab nikel merupakan komponen penting dari baterai untuk kendaraan listrik (electric vehicles atau EV).

Yale Environment 360 menilai Indonesia menjadi contoh kerusakan lingkungan yang terjadi akibat polusi dari tambang nikel. Wilayah desa yang dulunya indah kini tinggal kenangan.

"Di 'From Dreams to Dust', pembuat film Indonesia Stephanie Tangkilisan dan Muhammad Fadli mengunjungi perkampungan pesisir Tapunggaeya yang telah dirusak oleh pertambangan selama lebih dari satu dekade. Dulunya merupakan desa nelayan yang elok di Pulau Sulawesi, perbukitan di dalam dan sekitar Tapunggaeya telah dicabik-cabik oleh lubang besar pertambangan yang menyebabkan longsor pengancam nyawa, mengotori sumber air minum, dan mengkontaminasi air pesisir," tulis Yale Environment 360 di situsnya, dikutip Jumat (26/8/2022).

Pasir Putih Sudah Tercampur Lumpur

Film tambang ini mengikuti perjalanan seorang mantan nelayan yang kini menjadi pengemudi truk. Ia mengaku senang menerima gaji US$ 200 per bulan (sekitar Rp 2,9 juta), akan tetapi ia harus menyaksikan bagaimana desanya yang dulu permai telah berubah jadi zona industri, dan pantai pasir putih kini tercemar oleh lumpur merah kecoklatan. 

"Pertambangan nikel di Sulawesi dimiliki oleh kombinasi perusahaan-perusahaan kecil, perusahaan milik negara, dan raksasa industri seperti Vale dari Brasil," tulis Yale Environment 360. 

Pada Mei 2022, Vale telah sepakat dengan Tesla untuk memberikan nikel karbon-rendah.

Update terbaru dari Vale Indonesia, pihak perusahaan menegaskan bahwa tambang mereka tidak termasuk di dokumenter tersebut. Pihak Vale menjelaskan bahwa mereka fokus pada pertambangan yang berkelanjutan.

"Video tersebut mengulas mengenai pertambangan di Sulawesi Tenggara, bukan tambang PT Vale. PT Vale terus mengedepankan praktik pertambangan berkelanjutan, dapat dilihat pada operasi kami yang ada saat ini di Luwu Timur, Sulawesi Selatan," ujar Bayu Aji, Head of Communications PT Vale Indonesia, kepada Liputan6.com.

Yale Environment 360 merupakan publikasi lingkungan dari Yale School of the Environment yang merupakan bagian dari Yale University, salah satu universitas terbaik dunia.

Sayangnya, dokumenter ini sulit ditonton di Indonesia, sebab tayangnya di situs Vimeo yang sudah diblokir Kementerian Kominfo.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tesla Siap Beli Nikel RI?

Sementara itu, pembesut mobil listrik AS Tesla dikabarkan menandatangani kontrak pembelian olahan nikel sebesar USD 5 miliar (setara Rp 74,2 triliun) dengan perusahaan pengolahan nikel Indonesia. Sekadar informasi, nikel merupakan bahan untuk baterai mobil listrik Tesla.

Mengutip Reuters, Selasa (9/8), informasi ini berasal dari seorang menteri senior di kabinet. 

Reuters melaporkan, pemerintah Indonesia memang berupaya membuat Tesla mendirikan fasilitas produksi di Indonesia. Apalagi, Indonesia dikenal sebagai negara dengan cadangan nikel yang besar.

Sebelumnya pada pertengahan Mei, Presiden Joko Widodo juga pernah bertemu dengan pendiri Tesla Elon Musk dalam rangka menghidupkan iklim investasi Tanah Air.

"Kami terus bernegosiasi dengan Tesla, tetapi mereka sudah mulai membeli dua produk unggulan dari Indonesia," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut mengatakan, Tesla menandatangani kontrak lima tahun dengan perusahaan pengolahan nikel yang beroperasi di luar Morowali, Sulawesi Tengah. Nikel tersebut akan digunakan dalam baterai lithium Tesla.

Saat dimintai komentar oleh Reuters, Tesla tidak memberikan tanggapan.

Sekadar informasi, Indonesia memang tertarik mengembangkan industri kendaraan listrik dan baterai di dalam negeri. Reuters menyebut Indonesia telah menghentikan ekspor bijih nikel untuk memastikan pasokan cukup bagi investor.

Langkah itu pun berhasil menarik investasi dari raksasa baja Tiongkok dan perusahaan Korsel seperti LG dan Hyundai.

Namun, sebagian besar investasi nikel selama ini ditujukan untuk produksi logam mentah seperti nikel pig iron dan feronikel.

Sumber Reuters menyebut, pemerintah pun berencana untuk mengenakan pajak ekspor pada logam-logam ini guna meningkatkan pendapatan sembari mendorong lebih banyak produksi dalam negeri menjadi produk yang bernilai lebih tinggi.

3 dari 4 halaman

4 Alasan Walhi Larang Elon Musk Investasi Nikel di Indonesia

Selain itu, puluhan lembaga swadaya masyarakat (LSM) mengirimkan surat terbuka kepada orang terkaya di dunia Elon Musk, mendesak CEO Tesla tersebut untuk tidak berinvestasi di industri nikel Indonesia karena masalah lingkungan.

Surat itu datang menyusul pertemuan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan sang miliarder di Texas pada Mei 2022 terkait potensi investasi di Tanah Air. 

Manajer Kampanye Isu Tambang dan Energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Rere Christianto, membenarkan adanya surat terbuka tersebut.

“Iya betul. Kami membuat surat terbuka bersama dengan beberapa organisasi di US untuk meminta Tesla mempertimbangkan rencana investasi di Indonesia,” kata Rere kepada Liputan6.com, Selasa (26/7).

Dia menjelaskan, alasan Walhi mengajukan surat terbuka karena 4 hal, yaitu meningkatnya kerusakan lingkungan, banyaknya kriminalisasi kepada warga yang menolak tambang, munculnya beban tambahan perempuan akibat tambang, dan adanya pelanggaran hukum dalam beberapa kasus pertambangan.

Lebih lanjut, jika Pemerintah tetap memberikan izin CEO Tesla tersebut untuk berinvestasi di industri nikel Indonesia. Maka, Walhi akan mengambil langkah hukum kepada Pemerintah dan operator yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

“Jika ancaman dampak industri nikel kepada lingkungan dan komunitas membesar seperti yang telah kami ingatkan, maka akan dipertimbangkan langkah hukum kepada pemerintahdan operator yang menyebkan perusakan lingkungan dan kerugian terhadap komunitas,” ujarnya.

 

 

4 dari 4 halaman

Lingkungan Rusak

Dikatakan dalam surat tersebut, bahwa kerusakan lingkungan akibat dari total luas hutan yang dikonversi menjadi pertambangan nikel, menyebabkan peningkatan deforestasi dan ancaman pencemaran air di sungai, danau, dan pantai.

Para LSM ini merekomendasikan penghentian setiap rencana investasi langsung di industri nikel di Indonesia dan menghentikan sumber dan produksinya di setiap lini bisnis Tesla.

Pihak Tesla sejauh ini belum menanggapi permintaan komentar terkait surat terbuka dari LSM tersebut.

Sebagai informasi, Indonesia dikenal memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan Jokowi juga berencana mengembangkan industri kendaraan listrik berbasis nikel di dalam negeri. 

Rere pun menegaskan,  para konsumen Tesla juga harus diingatkan bahwa penggunaan mobil listrik yang sumber baterainya didapat dari aktivitas merusak lingkungan bukan bagian dari upaya solusi iklim.

“Konsumen yang memiliki awareness terhadap ancaman kerusakan lingkungan harusnya memboikot produk-produk yang justru berdampak buruk,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.