Sukses

Menkominfo Bahas Teknologi Masa Depan di G20, Kini Blokir Situs

Menkominfo Johnny G. Plate sempat bahas teknologi masa depan di rangkaian G20. Kini, Kominfo blokir berbagai situs.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sedang menikmati perhatian yang diberikan netizen berkat aksi pemblokiran sejumlah situs. Salah satu yang diblokir ternyata situs favorit para Milenial dan Generasi Z, yakni Steam.

Para netizen muda pun protes secara massal di media sosial karena sumber hiburan mereka kini dijegal Kominfo. Pemblokiran Steam juga dianggap malah menunjang popularitas game bajakan.

Banyak dari mereka menyajikan meme sarkastis terkait Kominfo, seperti menyebut instansi itu dikendalikan generasi Boomer yang tak paham teknologi.

Baru-baru ini, Menkominfo Johnny G. Plate justru membahas teknologi masa depan di rangkaian acara G20, yakni Digital Economy Working Group (DEWG). Politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu memuji pentingnya talenta muda digital.

“Ini berasal dari konsep pembangunan infrastruktur digital negara-negara G20. Pembangunan infrastruktur digital tidak hanya fokus pada aspek teknis saja, melainkan juga memastikan setiap pembangunan dibarengi dengan kesiapan sumber daya manusianya, termasuk dalam konteks teknologi masa depan seperti Metaverse dan blockchain,” jelas Johnny Plate saat membahas DEWG G20 di Universitas Gadjah Mada pada Mei 2022, dikutip situs resmi Kominfo, Sabtu (30/7/2022). 

“Sebagai mahasiswa yang mengakar kuat menghujam bumi tumbuh menjulang tinggi dan rimbun meneduhkan, bagikanlah buah pengetahuan kepada siapapun yang bernaung di bawahnya. Bersama-sama kita hadirkan Indonesia yang terkoneksi, makin digital, makin maju!” ajaknya.

Berikut daftar platform yang diblokir Kominfo:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Platform yang Kena Blokir

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan ada delapan layanan digital atau Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat yang telah diblokir.

Per hari ini, Sabtu (30/7/2022), Steam, Dota, Epic Games, hingga Yahoo tidak bisa diakses pengguna. 

"Iya, benar ada delapan PSE yang sudah kami blokir," ungkap Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan melalui pesan singkat.

Adapun delapan PSE yang sudah diblokir antara lain Yahoo search engine, Steam, Dota2, Counter-Strike, Epic Games, Origin.com, Xandr.com, dan Paypal.

Sebelumnya, Kemkominfo menegaskan bakal memblokir sejumlah layanan penyedia platform yang sudah menerima surat peringatan, tapi belum melakukan pendaftaran hingga batas terakhir, yakni Jumat (29/7/2022), pukul 23:59 WIB.

Platform atau PSE ini merupakan penyedia layanan dalam daftar 100 trafik terbesar yang sudah diumumkan Kemkominfo pada pekan lalu.

Ketika itu, Direktur Jenderal Aptika Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan menyebutkan pihaknya akan mengirimkan surat peringatan pada platform-platfom tersebut.

Bersama surat peringatan tersebut, Kemkominfo memberikan tenggat waktu lima hari kerja bagi platform memberikan tanggapan. Apabila dalam lima hari kerja setelah surat dikirimkan dan tidak ada respons, Kemkominfo akan mulai melakukan pemblokiran.

Untuk itu, Semuel kini mengungkap daftar layanan berpotensi diblokir, apabila masih belum mengurus pendaftaran hingga batas yang ditentukan.

"Nah, dari 12 yang kemarin yang sudah disurati, ada 10 yang masih kami menunggu dan dua sudah mendaftar," tuturnya dalam konferensi pers, Jumat (29/7/2022).

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Pemblokiran Dilakukan Mesin

Lebih lanjut, Semuel menuturkan, pemblokiran akan dimulai setelahnya dan proses tersebut dilakukan oleh mesin, bukan manusia. Kendati demikian, mengingat masih ada waktu hingga tengah malam, ada kemungkinan terjadi perubahan hingga batas waktu tersebut.

Ia juga memastikan, apabila penyedia platform sudah mengajukan dan melakukan pendaftaran, Kemkominfo akan melakukan normalisasi dan bisa digunakan kembali di Indonesia. 

Sementara untuk dua layanan lain, seperti LinkedIn dan Alibaba yang sebelumnya sudah mendapatkan surat peringatan, Semuel menyatakan keduanya telah melakukan pendaftaran.

Selain dua platform tersebut, PSE lain yang sebelumnya sempat mendapatkan surat peringatan, dan telah melakukan pendaftaran adalah Opera serta Roblox. Berdasarkan data terkini, ada 8.962 PES terdaftar yang terdiri dari 8.680 domestik dan 282 asing.

4 dari 4 halaman

VPN Bukan Solusi

Sebelumnya dilaporkan, program pendaftaraan ini sudah berdasarkan dari Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat.

Adapun pagi ini Sabtu, 30 Juli 2022, ketika membuka Steam muncul pengumuman bertuliskan Invalid SSL Certificate. Kita tidak dapat membuka platform Steam tersebut sama halnya dengan Epic Games muncul tulisan ‘Connection Error, Could not connect to the Epic Games Network. Check your Connection and Retry or Continue in “Offline Mode”’.

Hal tersebut menandakan bahwa kedua platform game itu telah diblokir.

Jika kalian mencoba menggunakan VPN, tentunya situs seperti Epic Games dan Steam bisa kamu akses. Namun tetap saja penggunaan VPN memperlambat aktivitas para gamers karena terkadang jaringannya yang lebih lambat daripada tidak menggunakan VPN.

Kominfo sendiri telah memberikan surat peringatan kebeberapa platform tersebut untuk mendaftarkan perusahaannya dan surat peringatan tersebut terdapat waktu tenggat sekitar lima hari kerja. Apabila ketika surat telah dikirimkan dan tidak ada respons, maka Kominfo melakukan pemblokiran tersebut.

Tentunya dengan adanya pemblokiran ini sangat membuat heboh para gamers mengingat di Indonesia. Ada banyak sekali para pecinta game dan juga para content creator yang bekerja membuat konten-konten dari game.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.