Sukses

44 Imigran Gelap Ditemukan Tewas dalam Traktor di Texas AS

44 tersangka migran tidak berdokumen meninggal di dalam kendaraan roda 18.

Liputan6.com, San Antonio - Lebih dari 40 orang ditemukan tewas pada Senin di dalam sebuah trailer traktor di San Antonio, negara bagian Texas, AS, media lokal melaporkan.

Truk itu ditemukan di sebelah rel kereta api di daerah terpencil di pinggiran selatan kota, menurut laporan tersebut, demikian dikutip dari laman Xinhua, Selasa (28/6/2022).

44 tersangka imigran tidak berdokumen meninggal karena panas di dalam kendaraan roda 18, kata laporan itu, mengutip otoritas pemadam kebakaran setempat.

Sekitar 15 lainnya diselamatkan dan diangkut ke rumah sakit daerah.

Setidaknya lima dari mereka berada dalam kondisi kritis, kata laporan itu.

Belasan Imigran Tewas Saat Melintasnya ke Perbatasan Spanyol

Sementara itu, Puluhan orang tampak terbaring di tanah, beberapa terlihat berdarah dan lainnya tidak bergerak, dalam video yang diklaim sebagai akibat penyeberangan massal imigran Maroko pada Jumat (24/6) ke sebuah daerah otonomi Spanyol.

Dalam peristiwa itu, sedikitnya 18 orang disebutkan tewas.

Rekaman itu, yang belum dapat diverifikasi kebenarannya oleh Reuters, dibagikan oleh AMDH, kelompok hak asasi Maroko yang bekerja bersama migran di beberapa wilayah Maroko utara, termasuk daerah-daerah di sekitar Melilla, daerah otonomi Spanyol itu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

18 Migran Tewas

Otoritas Maroko mengatakan Jumat malam bahwa 18 migran telah tewas, beberapa karena terjatuh dari pagar yang tinggi, sedangkan lainnya akibat terinjak-injak.

Kantor AMDH setempat mencatat jumlah korban tewas mencapai 27 orang, tanpa memerinci informasi tersebut --Reuters mewartakan sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (26/6/2022).

Sekitar 2.000 migran berupaya menerobos pagar daerah otonomi itu untuk menyeberang ke wilayah Spanyol.

Tindakan mereka memicu bentrokan fisik selama dua jam dengan pasukan keamanan dan penjaga perbatasan, kata otoritas Spanyol dan Maroko.

Banyak migran yang juga terluka dalam insiden itu.

3 dari 4 halaman

Terbaring Menumpuk

Sebuah klip video yang dibagikan AMDH memperlihatkan sejumlah besar migran Afrika terbaring menumpuk.

Tubuh mereka terlihat tumpang tindih, banyak yang tidak bergerak dan beberapa di antaranya bergerak lemah, sementara pasukan keamanan Maroko dengan perlengkapan huru-hara berdiri di sekitar mereka.

Video yang sama menunjukkan pasukan keamanan menarik dua migran berdarah dan tampak kebingungan melewati migran-migran lain yang terbaring di tanah.

Sebuah klip video lain yang dibagikan AMDH memperlihatkan seorang petugas keamanan Maroko memukul salah satu dari sejumlah migran yang tergeletak di samping pagar besi.

Otoritas Maroko mengatakan 140 anggota pasukan keamanan Maroko juga terluka, lima di antaranya mengalami luka serius, meskipun tak ada yang tewas.

Seorang juru bicara pemerintah Spanyol di Melilla mengatakan tak seorang pun tewas di wilayah Spanyol di perbatasan itu. Di lokasi itu, 57 migran dan 49 petugas terluka.

4 dari 4 halaman

Tentara Lebanon Selamatkan 45 Imigran di Laut Tripoli, 8 Orang Ditemukan Tewas

Tentara Lebanon pada Minggu (24/4) menyelamatkan 45 orang dan menemukan delapan jenazah setelah sebuah kapal migran tenggelam di perairan lepas kota utara Tripoli.

Tentara Lebanon mengatakan pada konferensi pers bahwa gelombang tinggi menenggelamkan kapal yang kelebihan muatan, yang membawa lebih dari 50 orang.

Beberapa orang yang diselamatkan dirawat di lapangan, sementara yang lain dipindahkan ke rumah sakit terdekat untuk menerima perawatan medis darurat, demikian dikutip dari laman Xinhua, Senin (25/4/2022).

Operasi pencarian dimulai Sabtu (23/4) malam tak lama setelah kapal yang meninggalkan kota pesisir Qalamoun tenggelam di laut.

Tentara Lebanon, pasukan keamanan dan Palang Merah dikerahkan di pelabuhan Tripoli untuk bergabung dalam proses penyelamatan.

Presiden Lebanon Michel Aoun pada hari Minggu meminta otoritas peradilan dan militer untuk memulai penyelidikan atas insiden tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.