Sukses

Ukraina Desak PBB Lakukan Demiliterisasi Daerah Dekat Chernobyl

Ukraina desak PBB untuk mengambil tindakan demiliterisasi zona eksklusi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.

Liputan6.com, Chernobyl - Ukraina telah meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil tindakan demiliterisasi zona eksklusi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl (NPP). Saat ini, akibat serangan Rusia ke Ukraina, lebih dari 1.000 hetare hutan di dekat Chernobyl telah terbakar. 

 

"Kami menuntut Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan segera untuk mendemiliterisasi zona eksklusi PLTN Chernobyl dan membentuk misi khusus PBB untuk menghilangkan risiko terulangnya bencana nuklir Chernobyl," kat Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk, seperti dilaporkan kantor berita Ukrinform yang dikelola pemerintah.

Operasi militer Rusia saat ini menimbulkan risiko rusaknya struktur kurungan yang dibangun di atas unit tenaga nuklir No. 4 yang dihancurkan karena perang di daerah itu, tambah Vereshchuk, dikutip dari laman Xinhua, Selasa (29/3/2022).

Pada Minggu 27 Maret, Ombudswoman Ukraina Lyudmyla Denisova mengatakan bahwa kebakaran hutan, yang terjadi di sekitar PLTN Chernobyl karena permusuhan, mencakup lebih dari 10.000 hektare.

Petugas pemadam kebakaran Ukraina tidak dapat mencapai daerah itu, yang dikendalikan pasukan Rusia, tambah Denisova.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kecelakaan Nuklir di Chernobyl

Pembangkit nuklir Chernobyl, sekitar 110 km utara Kiev, mengalami salah satu kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah manusia pada 26 April 1986.

Pada 24 Februari, Mykhailo Podoliak, penasihat kepala Kantor Presiden Ukraina, mengatakan pasukan Rusia telah merebut pabrik tersebut.

3 dari 3 halaman

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.