Penembakan di Israel Bunuh 2 Orang, 2 Pelaku Ditembak Mati Polisi Menyamar

Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Hadera - Orang-orang bersenjata - yang menurut polisi adalah warga keturunan Arab Israel - mulai menembaki polisi di jalan utama di Hadera, di utara Tel Aviv.

Dua tersangka pria bersenjata telah membunuh dua orang di sebuah kota Israel utara pada Minggu 27 Maret 2022, kata pejabat keamanan Israel seperti dikutip dari BBC, Senin (28/3/2022).

Responden medis darurat mengatakan seorang pria dan seorang wanita tewas dalam serangan itu.

Polisi mengatakan kedua pria bersenjata itu kemudian ditembak mati oleh petugas yang menyamar. Polisi tersebut sedang makan di sebuah restoran di dekatnya, kata kantor berita Reuters.

"Petugas kami berhasil menetralisir para penyerang dan mencegah serangan teroris yang lebih besar," kata juru bicara polisi nasional Eli Levy kepada TV Israel.

Sementara itu, empat orang lainnya dibawa ke rumah sakit, dan dua lainnya dirawat di lokasi penembakan.

Sejauh ini, tidak ada kelompok yang mengklaim dalang serangan itu.

Insiden Serupa

Hanya lima hari yang lalu, empat orang Israel tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan di kota selatan Beersheba.

Penyerang itu diidentifikasi sebagai orang keturunan Arab Israel yang sebelumnya telah dihukum karena mendukung kelompok ISIS.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sejak serangan Rusia terhadap Ukraina, hanya Perdana Menteri Israel Naftali Bennett yang melakukan lawatan ke Rusia bertemu Presiden Vladimir Putin, sambil tetap bersahabat dengan Ukraina. Sejauh mana upaya moderasi Israel ini efektif, guna mengakhir...

2 dari 3 halaman

Serangan Saat Pertemuan Bersejarah

Bendera Israel berkibar di dekat Gerbang Jaffa di Kota Tua Yerusalem (20/3). Gerbang Jaffa adalah sebuah portal yang dibuat dari batu yang berada dalam deret tembok bersejarah Kota Lama Yerusalem. (AFP Photo/Thomas Coex)

Insiden pada Minggu 27 Maret itu terjadi ketika Israel menjadi tuan rumah historic summit atau pertemuan puncak bersejarah dengan tiga negara Arab yang telah menormalkan hubungan, seperti Mesir dan AS.

Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan bahwa semua rekannya dalam pertemuan itu mengutuk serangan itu. Namun, hal itu dipuji oleh kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza.

Ada beberapa serangan baru-baru ini di tengah kekhawatiran bahwa ketegangan meningkat menjelang hari raya keagamaan.

3 dari 3 halaman