Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan telah menunda rencana untuk lebih melonggarkan pembatasan COVID-19. Penundaan dilakukan karena tekanan pada sistem perawatan kesehatannya dari meningkatnya angka rawat inap dan kematian serta ancaman yang ditimbulkan Omicron, varian baru COVID-19.
Presiden Moon Jae-in mengatakan, krisis telah semakin dalam dan menyerukan tanggapan bersatu untuk mencegah varian baru memasuki negara itu, termasuk mobilisasi lebih banyak personel dan memperketat pelacakan kontak. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (30/11/2021).
Advertisement
Baca Juga
"Jumlah kasus baru yang dikonfirmasi, kasus parah dan kematian semuanya meningkat dan kapasitas tempat tidur rumah sakit lebih ketat," kata Moon dalam pertemuan khusus tanggapan COVID-19.
Bulan ini, Korea Selatan mencabut pembatasan jam operasional restoran dan kafe. Pemerintahnya akan mencabut batasan jam untuk bar dan klub serta mengizinkan pesta hingga 100 orang mulai 13 Desember dan kemudian menghapus semua batasan pertemuan pada pertengahan Februari - tetapi rencana itu sekarang ditangguhkan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tekanan Sistem Kesehatan
Rumah sakit di Korea Selatan merawat 629 pasien dengan COVID-19 yang parah dan setidaknya 1.200 orang sedang menunggu tempat tidur untuk dikosongkan di Seoul dan sekitarnya, kata Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol. Ia juga mendesak masyarakat untuk dites dan mendapatkan suntikan booster.
Mulai 4 Desember, otoritas kesehatan akan memperluas dosis booster untuk orang dewasa berusia 18 hingga 49 tahun yang mendapatkan suntikan terakhir lima bulan sebelumnya. Saat ini, otoritas kesehatan menawarkan booster untuk orang-orang berusia 50-an dan kelompok utama, termasuk tentara dan polisi.
Korea Selatan belum mendeteksi kasus Omicron, yang berpotensi lebih menular dan telah digambarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebagai risiko global yang "sangat tinggi".
Advertisement
Negara ini membatasi kedatangan dari Afrika Selatan dan tujuh negara lain karena kekhawatiran tentang varian baru.
Advertisement
Infografis Varian Baru Omicron Hantui Dunia:
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.