Sukses

China Akan Segera Suntik Vaksin COVID-19 Bagi Anak 3-11 Tahun

Setidaknya lima provinsi di China mengeluarkan pemberitahuan bahwa anak-anak berusia 3-11 tahun akan dapat divaksinasi.

, Beijing - Anak-anak di atas 3 tahun di China akan mulai menerima vaksin COVID-19, ketika 76% populasi telah divaksinasi sepenuhnya. Hingga saat ini pihak berwenang di Beijing mempertahankan kebijakan tanpa toleransi terhadap wabah.

Setidaknya lima provinsi di China mengeluarkan pemberitahuan bahwa anak-anak berusia 3-11 tahun akan dapat divaksinasi. Perluasan kampanye vaksinasi dikeluarkan saat Gansu, provinsi barat laut China yang sangat bergantung pada pariwisata, menutup semua lokasi wisata pada Senin (25/10) setelah menemukan kasus COVID-19 baru. Penduduk di beberapa bagian Mongolia Dalam juga telah diperintahkan untuk tidak keluar rumah.

Komisi Kesehatan Nasional melaporkan 35 kasus baru penularan lokal telah terdeteksi selama 24 jam terakhir, empat di antaranya terdapat di Gansu dan 19 kasus lainnya ditemukan di wilayah Mongolia Dalam, sementara sisanya tersebar di sejumlah daerah.

Secara khusus, pemerintah China khawatir akan penyebaran varian Delta yang lebih menular menjelang Olimpiade Beijing pada Februari 2022. Penonton luar negeri telah dilarang menyaksikan langsung Olimpiade dan para peserta juga diharuskan tetap berada dalam gelembung yang memisahkan mereka dari orang-orang di luar.

Provinsi Hubei, Fujian, dan Hainan mengeluarkan pemberitahuan mengenai persyaratan vaksinasi baru. Sementara masing-masing kota di provinsi Zhejiang dan Hunan juga telah mengeluarkan pengumuman serupa.

Pemerintah pusat di Beijing pada Juni lalu telah menyetujui dua vaksin yakni Sinopharm dari Institut Produk Biologi Beijing dan Sinovac untuk anak-anak usia 3-17 tahun. Tetapi nyatanya hingga saat ini hanya memvaksinasi mereka yang berusia 12 tahun ke atas. Kemudian pada Agustus, regulator menyetujui penggunaan vaksin Sinopharm dari Institut Produk Biologi Wuhan.

Namun, tidak semua orang tua yakin terhadap vaksin untuk anak-anak. Wang Lu, di selatan kota Fuzhou provinsi Fujian, China mengatakan dia tidak terlalu terburu-buru untuk memvaksinasi putranya yang berusia 3 tahun.

"Saya tidak begitu jelas tentang profil keamanan vaksin, jadi saya tidak benar-benar ingin dia divaksinasi, paling tidak, saya tidak ingin menjadi yang pertama," kata Wang.

Sementara orang tua lainnya mengatakan mereka tidak khawatir, mengingat banyak orang yang sudah mendapatkan suntikan.

Wu Cong, seorang ibu dari anak berusia 7 tahun, mengatakan sekolah putrinya di Shanghai belum memberi tahu mereka tentang vaksinasi apa pun. "Saya pikir ini tidak terlalu berbeda dengan vaksin flu, sudah banyak orang yang divaksinasi, jadi saya tidak terlalu khawatir,” kata Wu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lebih dari 1 Miliar Warga Sudah Divaksin

Terhitung hingga Sabtu (23/10), China telah menginokulasi lebih dari satu miliar orang atau sekitar 76% populasi dengan dua dosis vaksin COVID-19, kata juru bicara Komisi Kesehatan Nasional, Mi Feng.

China kini tengah memberikan dosis penguat (booster) untuk orang-orang yang sudah disuntik dosis kedua enam bulan lalu. Booster diprioritaskan bagi kalangan petugas pekerjaan esensial, orang lanjut usia, serta mereka yang memiliki imunitas lemah.

Namun, Mi memperingatkan soal peningkatan kemungkinan bahwa wabah terbaru di China, yang dalam satu pekan membuat 100 orang di 11 provinsi terinfeksi, akan menyebar lebih luas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.