Sukses

Viral Taliban Gantung Orang di Helikopter Black Hawk? Begini Faktanya

Ada netizen yang berspekulasi Taliban menggantung seseorang dari Black Hawk.

Liputan6.com, Kabul - Taliban sudah bisa menerbangkan helikopter Black Hawk buatan Amerika Serikat (AS) yang tertinggal di Afghanistan. Sempat beredar video mereka menerbangkan helikopter itu.

Pada video yang kemudian viral itu, tampak sesosok pria yang terlihat tergantung dari helikopter. Sejumlah netizen di Twitter lantas berspekulasi pria itu sedang digantung Taliban.

Salah satu yang mengira demikian adalah Senator Ted Cruz dari Texas yang memiliki 4,5 juta follower di Twitter.

Kabar itu ternyata tidak tepat. Menurut laporan WION, Kamis (2/9/2021), pasukan Taliban yang menggantung di Black Hawk itu ternyata sedang berusaha mengibarkan bendera mereka, meski gagal. Sejumlah pemeriksa fakta asing juga turut memeriksa dan mendapati fakta serupa.

Senator Cruz lantas memberikan klarifikasi.

"Ternyata saya membagikan video Taliban 'menggantung seseorang' dari helikopter yang kemungkinan tak akuran. Jadi saya menghapus twitnya," ujar Senator Cruz.

Meski demikian, Senator Cruz tetap menyebut Taliban sebagai "teroris brutal" dan ia mengkritik pemerintah AS yang meninggalkan "jutaan peralatan militer AS, termasuk helikopter Black Hawk."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akun Pro-Taliban Dicekal

Salah satu akun yang menyebarkan video Black Hawk itu adalah akun berita pro-Taliban bernama Talib Times. 

Akun itu telah dicekal Twitter. 

Sebelumnya, Talib News menyebarkan berita-berita mengenai Taliban dengan nada mendukung. Mereka pernah menampilkan peralatan militer AS yang tertinggal di Afghanistan. 

Mereka juga sempat menampilkan wawancara seorang guru perempuan yang bertanya kepada Taliban mengenai prospek mereka berkarier di tengah rezim Afghanistan. Taliban sendiri berjanji bahwa akan lebih progresif terkait hal perempuan, namun masih belum diketahui bagaimana aturan pastinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.