Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken pada Kamis (29/7) memulai kunjungannya ke Kuwait, di mana ia melangsungkan pembicaraan dengan sejumlah pejabat tinggi negara di Teluk Arab yang telah lama menjadi sekutu setia AS di wilayah tersebut.
Dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (30/7/2021), Menlu Blinken berbicara kepada sekelompok diplomat AS sebelum menuju ke istana kerajaan untuk bertemu dengan emir yang berkuasa di Kuwait, Sheikh Nawaf Al Ahmad Al Sabah.
Baca Juga
Korea Selatan: Korea Utara Kirim 7.000 Kontainer Amunisi untuk Bantu Rusia dalam Perang Ukraina
Layanan Pasca-persalinan Mewah untuk Ibu Baru Berbiaya Rp25,7 Juta per Malam, Daftar Tunggunya Sampai 4 Ribu Orang
Serukan Kemerdekaan Palestina di Medsos, Wanita Amerika Diseret Tentara Israel dari Rumahnya di Tepi Barat
Departemen Luar Negeri AS membeberkan, Blinken melangsungkan diskusi dengan Kuwait yang kaya minyak tentang kerja sama militer, keamanan regional, dan investasi selama kunjungan singkatnya tersebut.
Advertisement
Blinken tiba di Kuwait City pada Rabu (28/7) malam waktu setempat.
Blinken tiba di Kuwait setelah kunjungannya dari India, di mana ia berusaha memperkokoh kerja sama regional dalam menghadapi perilaku agresif China di kawasan Indo-Pasifik.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sekilas Tentang Hubungan AS dengan India, dan Kuwait
Diketahui bahwa AS dan India adalah bagian dari aliansi regional Quad yang juga mencakup Jepang dan Australia.
Aliansi itu dibentuk dalam upaya membantu mengantisipasi pertumbuhan kekuatan ekonomi dan militer China.
Selain itu, Washington telah lama memandang New Delhi sebagai mitra utama dalam upaya untuk menanggulangi peningkatan keagresifan China di kawasan Indo-Pasifik.
Advertisement
Hubungan kedua negara pun telah meningkat selama beberapa tahun terakhir.
Blinken juga mencari dukungan India dalam menstabilkan Afghanistan setelah penarikan pasukan AS selesai pada akhir Agustus mendatang.
Kuwait, yang merupakan negara berpenduduk 4,1 juta orang -- sedikit lebih kecil dari negara bagian New Jersey di AS - memiliki cadangan minyak terbesar keenam di dunia.
Kuwait telah menjadi mitra penting AS sejak Perang Teluk 1991.
Tak hanya itu, negara tersebut juga menampung sekitar 13.500 tentara AS, yang sebagian besar berbasis di Kamp Arifjan - berlokasi di sebelah selatan ibu kota Kuwait, Kuwait City.
Advertisement
Infografis 7 Tips Cegah Klaster Keluarga COVID-19
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.