Sukses

Kapal Pesiar Earth 300 Senilai Rp 10 Triliun Diklaim Sebagai Solusi Perubahan Iklim

Kapal diperkirakan meraup biaya sebesar Rp 10 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah armada tengah didesain berukuran kapal pesiar dan memiliki 22 laboratorium. Rencananya benda ini akan berlayar tahun 2025 dengan muatan 450 orang, termasuk ilmuwan, aktivis lingkungan dan para miliarder. Kapal tersebut bernama Earth 300 dan dirancang sebagai solusi dari perubahan iklim yang saat ini terjadi.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by EARTH 300 OFFICIAL (@earth300.official)

Aaron Olivera adalah orang dibalik terciptanya si kapal Earth 300. Ia memiliki harapan dengan adanya kapal ini. Masyarakat bisa lebih peka terhadap perubahan iklim yang semakin mengancam bumi

"Kapal dirancang khusus untuk menarik perhatian publik dan daya imajinasi," kata Olivera seperti yang dikutip dari Science Focus pada Selasa (06/07/2021).

"Jika kita ingin membuat perubahan besar. Kita membutuhkan dukungan segenap masyarakat dari berbagai lapisan masyarakat meliputi segala usia, latar belakang, profesi dan tingkat kecerdasan," tambahnya.

Kapal ini memiliki panjang hampir 300 meter dan menampilkan 'bidang sains' 13 lantai. Olivera ingin menyatukan tim ilmuwan bergaya Avengers yang bekerja dalam berbagai disiplin ilmu untuk berkolaborasi dalam solusi iklim baru, dengan teknologi canggih untuk membantu mereka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kapal Dirancang Melihat Perubahan Iklim di Bumi

Kapal telah dilengkapi dengan sensor bawaan, kecerdasan buatan (artificial intelligence) , robotika, pembelajaran mesin, dan pemrosesan data waktu nyata.

Spesialnya lagi, kapal ini akan menampung komputer kuantum komersial pertama di dunia untuk menangani sejumlah besar data yang dikumpulkannya. Olivera mengatakan, Earth 300 akan menjadi sumber terbuka, informasinya dibagikan dengan ilmuwan iklim lainnya.

Kapal diketahui bergerak dengan bahan penggerak bebas emisi. Tak hanya itu kapal didukung oleh energi atom dari reaktor garam cair onboard. Tenaga penggerak digambarkan sebagai paket baterai atom, itu didasarkan pada teknologi yang dibuat oleh TerraPower, sebuah perusahaan 'inovasi nuklir' yang didirikan oleh Bill Gates.

"Saat ini, baik komputasi kuantum maupun reaktor garam cair belum pernah dipasang di kapal. Keduanya akan membutuhkan tingkat teknik yang ekstrem untuk mencapai tahap itu," terang Olivera.

Ia juga menambahkan kapal ini akan memiliki satu juta sensor di atasnya. Ini pada dasarnya akan dibangun sebagai komputer terapung. Semua teknologi yang dipakai menelan biaya sekitar £ 350-500 juta (Rp 7-10 triliun) untuk membangun kapal.

Investasi swasta dan sejumlah kemitraan membantu mendanai proyek tersebut. Namun, tiket VIP juga akan dijual kepada turis kaya.

Untuk £ 2,2 juta (Rp 44,2 miliar), Anda dapat membeli pelayaran VIP 10 hari di kapal. Anda akan mendapatkan interior kapal yang mewah dan fasilitas yang canggih.

Olivera dan timnya percaya bahwa ide out of the box diperlukan untuk memperkuat penelitian baru dan minat baru terhadap perubahan iklim dan kelangsungan kehidupan di Bumi.

Bilamana Elon Musk dan Jeff Bezos mengincar Bulan, Mars, dan sekitarnya. Olivera justru memfokuskan usahanya di planet Bumi ini.

"Kita hidup pada momen penting dalam sejarah manusia dan menghadapi tantangan terbesar bagi peradaban kita sejak awal umat manusia," kata Olivera.

Tim peneliti mengatakan saat ini manusia bisa hidup dengan kecerdasan yang didukung oleh peralatan dan teknologi canggih. Jadi sudah saatnya untuk mencari solusi terhadap situasi alam di bumi saat ini.

 

Reporter: Bunga Ruth

3 dari 3 halaman

Infografis Waspada Mutasi Covid-19 Kombinasi Varian Inggris-India

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.