Sukses

PBB: Wilayah Konflik di Tigray Ethiopia Berpotensi Hadapi Bencana Kelaparan

Wilayah Tigray yang sedang menjadi zona perang di Ethiopia diperingatkan akan mengalami krisis kelaparan oleh PBB.

Liputan6.com, Tigray - Kepala kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bahwa kelaparan akan segera terjadi di wilayah konflik di Tigray, Ethiopia serta utara negara tersebut dan ada risiko bahwa ratusan ribu orang atau lebih berpotensi meninggal.

Dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (5/6/2021), Mark Lowcock mengatakan ekonomi telah hancur bersama dengan bisnis, tanaman dan pertanian dan tidak ada layanan perbankan atau telekomunikasi.

"Kami sudah mendengar tentang kematian terkait kelaparan," katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Jumat 4 Juni 2021.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ratusan Ribu Penduduk Kelaparan

Perdana Menteri (PM) Ethiopia Abiy Ahmed, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2019, memerintahkan operasi militer darat dan udara di Tigray pada awal November 2020 setelah menuduh partai yang berkuasa di wilayah utara saat itu, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) mendalangi serangan terhadap kamp tentara federal.

Konflik Tigray ini sudah berusia enam bulan dan dipersalahkan atas kematian ribuan orang dan kekejaman termasuk pemerkosaan, pembunuhan di luar proses hukum dan pengusiran paksa, menurut pihak berwenang setempat dan kelompok bantuan.

Eritrea bekerja sama dengan negara tetangga Ethiopia dalam konflik tersebut.

"Sekarang ada ratusan ribu orang di Ethiopia utara dalam kondisi kelaparan," jelas Lowcock.

"Perdana Menteri Abiy Ahmed perlu melakukan apa yang dia katakan akan dia lakukan dan memaksa orang Eritrea meninggalkan Ethiopia."

Lowcock mengatakan para pemimpin dari tujuh negara industri besar yaitu Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, Prancis, Jepang, Italia, dan Kanada, harus menempatkan krisis kemanusiaan dan ancaman kelaparan yang meluas di Ethiopia utara dalam agenda pertemuan puncak mereka mulai dari sebelas hingga 13 Juni di Cornwall, Inggris.

 

Reporter: Paquita Gadin

3 dari 3 halaman

Infografis Donor Darah Aman Saat Pandemi Corona

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.