Sukses

Selain Mahasiswa Asing, AS Juga Longgarkan Aturan Travel COVID-19 untuk Jurnalis

AS melonggarkan aturan terkait COVID-19 untuk mahasiswa asing.

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat mengurangi pembatasan travel di tengah pandemi COVID-19 untuk mahasiswa internasional. Keputusan itu memberikan lampu hijau kepada warga negara China untuk memulai tahun ajaran di universitas AS.

Selain mahasiswa asing, keputusan tersebut juga berlaku untuk jurnalis.

Langkah diizinkannya mahasiswa adalah menanggapi tuntutan terus-menerus dari universitas AS yang semakin bergantung secara finansial pada mahasiswa asing dan sepertiga siswa berasal dari China - jauh lebih banyak daripada negara mana pun.

Mengutip Channel News Asia, Rabu (28/4/2021), Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan bahwa siswa dengan visa yang valid dari China, Iran, Brasil, dan Afrika Selatan akan memenuhi syarat untuk mendapatkan pengecualian larangan masuk yang berlaku selama setahun terakhir karena kekhawatiran penularan COVID-19.

Keputusan itu "sesuai dengan komitmen Departemen Luar Negeri untuk memfasilitasi perjalanan yang sah ke Amerika Serikat," menurut sebuah pernyataan.

Pemerintahan Presiden Joe Biden pada bulan Maret juga melonggarkan pembatasan untuk siswa dari Uni Eropa dan Inggris.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mahasiswa Asing Jadi Sumber Pendapatan Utama

Di bawah aturan pengecualian terbaru, siswa harus memiliki visa untuk menghadiri universitas untuk kelas yang dimulai pada 1 Agustus atau lebih awal, dan tidak dapat memasuki Amerika Serikat lebih dari satu bulan sebelumnya.

Semua pelancong masih akan tunduk pada persyaratan AS untuk menunjukkan tes negatif COVID-19.

Pelajar asing - yang umumnya membayar uang sekolah penuh - adalah sumber pendapatan penting bagi universitas AS, yang terpukul keras karena COVID-19 memaksa banyak instruksi untuk online.

Lebih dari satu juta siswa internasional belajar di Amerika Serikat setiap tahun. Mereka menyumbang US $ 45 miliar ke ekonomi AS pada 2018, menurut Departemen Perdagangan.

Namun, masih harus dilihat apakah pendaftaran mahasiswa baru akan terkena dampak tidak hanya oleh COVID-19 tetapi oleh suasana yang semakin tegang bagi siswa China.

Mantan presiden Donald Trump memerintahkan pengusiran mahasiswa China yang memiliki hubungan dengan militer, khawatir mereka akan mencuri pengetahuan AS, memicu kekhawatiran oleh beberapa aktivis Asia-Amerika bahwa seluruh komunitas dilukis dengan kecurigaan yang luas.

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.