Sukses

Joe Biden Soal Serangan Udara AS di Suriah: Hati-Hati, Iran!

Presiden Joe Biden menyebut serangan udara AS di Suriah adalah tanda peringatan agar 'hati-hati' terhadap Iran.

Liputan6.com, D.C - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa Iran harus melihat keputusan AS meluncurkan serangan udara di Suriah sebagai peringatan bahwa mereka dapat mengharapkan konsekuensi atas dukungannya terhadap kelompok milisi yang mengancam kepentingan atau personel AS.

"Anda tidak dapat bertindak dengan impunitas. Hati-hati (Iran)," kata Biden, seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (27/2/2021).

Biden menyampaikan pernyataan itu ketika seorang reporter menanyakan komentar apa yang ingin disampaikannya terkait dengan serangan udara AS di Suriah.

Pejabat administrasi AS menyebut serangan udara pada Kamis malam itu sebagai langkah yang sah dan sesuai, menyatakan mereka menyerang fasilitas yang memiliki "kemampuan" besar yang digunakan oleh kelompok milisi yang didukung Iran untuk menyerang pasukan AS dan sekutu di Irak.

Kepala juru bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan bahwa anggota Kongres AS telah diberitahu sebelum serangan itu ketika dua pesawat F-15E Angkatan Udara meluncurkan tujuh rudal, menghancurkan sembilan fasilitas dan merusak dua lainnya, membuat keduanya "hancur secara fungsional."

Diterangkannya juga bahwa fasilitas, di "titik kendali masuk" di perbatasan, telah digunakan oleh kelompok milisi yang dianggap bertanggung jawab oleh AS atas serangan baru-baru ini terhadap petugas kepentingan AS di Irak.

"Tindakan militer ofensif tanpa persetujuan kongres bukanlah konstitusional tanpa keadaan ," imbuh Senator Tim Kaine, D-Va. Dan Senator Chris Murphy.

"Serangan balasan tidak perlu untuk mencegah ancaman yang akan datang," imbuhnya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dinilai Sebagai Tanggapan yang Tepat dan Proporsional

Sementara itu, Senator Republik Jim Inhofe dari Oklahoma, dan anggota di Komite Angkatan Bersenjata Senat, mendukung keputusan itu sebagai "tanggapan yang tepat dan proporsional untuk melindungi kehidupan Amerika."

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki juga menuturkan bahwa Biden menggunakan otoritas konstitusionalnya untuk membela personel AS.

"Target dipilih untuk menyesuaikan dengan serangan baru-baru ini terhadap fasilitas dan untuk mencegah risiko serangan tambahan selama beberapa pekan mendatang," katanya.

Di antara serangan baru-baru ini, adalah serangan roket pada 15 Februari lalu di Irak utara yang menewaskan seorang kontraktor sipil dan melukai seorang petugas layanan AS dan pasukan koalisi lainnya.

Di Pentagon, Kirby menyebut operasi itu adalah "serangan defensif" di wilayah yang digunakan oleh kelompok militan untuk memindahkan senjata dan bahan untuk serangan ke Irak.

Kirby mengakui serangan itu menjatuhkan "korban", namun enggan untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang jumlah dari mereka yang tewas atau terluka.

3 dari 3 halaman

Infografis 5 Tips Cegah COVID-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.