Sukses

Sebelum Jadi Orang Terkaya di Dunia, Elon Musk Pernah Jadi Cleaning Service

Dalam buku Elon Musk: Tesla, SpaceX, and Quest for a Fantastic Future oleh Ashlee Vance dijelaskan pekerjaan pertama orang terkaya di dunia saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk dikenal sebagai CEO Tesla dan SpaceX. Tetapi jauh sebelum kesuksesannya di Silicon Valley, dia bekerja serabutan untuk bertahan hidup.

Pada usia 17, Elon Musk meninggalkan rumahnya di Afrika Selatan dan menuju ke Kanada, di mana ia menjadi warga negara sana, sebab ibunya lahir di sana.

Selama di Kanada ia tinggal bersama sepupunya, menurut buku "Elon Musk: Tesla, SpaceX, and Quest for a Fantastic Future" oleh Ashlee Vance.

Pada awalnya, Musk bekerja di lokasi pertanian sepupunya di Waldeck, Saskatchewan (sebuah desa yang pada tahun 2016 memiliki populasi kurang dari 300 orang), merawat sayuran dan membersihkan sampah, menurut buku "Elon Musk".

Kemudian Musk belajar memotong kayu dengan gergaji mesin di Vancouver, British Columbia, demikian dikutip dari laman cnbc, Sabtu (9/1/2021).

Menurut Elon Musk pekerjaan terberatnya selama ini adalah membersihkan ruang ketel pabrik kayu.

Dengan bayaran US$ 18 per jam atau, Musk berkata dalam biografinya bahwa dia harus mengenakan pakaian hazmat -- sejenis APD -- dan kemudian berjalan melewati terowongan kecil yang hampir tidak bisa dimasuki.

Kemudian, Anda harus menyekop mengambil pasir dan goop dan residu lainnya, yang masih mengepul panas, dan Anda harus menyekopnya melalui lubang yang sama saat Anda masuk.

"Tidak ada jalan keluar," kata Elon Musk.

"Orang lain di sisi lain harus menyekopnya menjadi gerobak dorong. Jika Anda tinggal di sana selama lebih dari 30 menit, Anda bisa kepanasan dan mati."

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ketertarikan Pada Internet

Tiga puluh orang memulai pada awal minggu dengan Musk, menurut buku itu. Pada hari ketiga, lima orang tersisa. Pada akhir minggu, Musk hanya memiliki dua orang lagi untuk melakukan pekerjaan itu.

Musk akhirnya berhenti bekerja manual dan mengejar pengetahuan di bidang teknologi. Dia lulus dari University of Pennsylvania pada Mei 1997, dan kemudian lanjut di Stanford University di California untuk program pascasarjana Teknik Material.

Meskipun Musk tidak pernah mendaftar di kelas di Stanford (meskipun dia diterima), dia pergi ke Silicon Valley, dan melamar pekerjaan di Netscape. Dia tertarik dengan internet yang baru lahir, katanya kepada pengusaha dan investor Kevin Rose pada 2012.

Musk tidak mendapatkan pekerjaan di Netscape. Dia menebak mengapa dia tidak mendapatkannya: Dia memiliki gelar dari Wharton dan diterima untuk melakukan pekerjaan sekolah pascasarjana di bidang ilmu fisik dan material, tetapi dia tidak memiliki gelar ilmu komputer, untuk bekerja di perusahaan perangkat lunak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.