Sukses

Kamala Harris Akan Disuntik Vaksin Corona COVID-19 di depan Publik

Setelah Joe Biden, rencana vaksinasi di depan umum juga akan dilakukan oleh Kamala Harris.

Liputan6.com, Washington - Wakil Presiden terpilih Kamala Harris berencana akan menerima suntikan vaksin Corona COVID-19 di depan umum. Hal ini disampaikan oleh pejabat transisi kepada CNN.

Waktu pasti dan detail logistik masih belum jelas, demikian dikutip dari laman CNN, Jumat (18/12/2020).

Presiden terpilih Joe Biden kemungkinan akan menerima vaksin awal minggu depan dan dia juga akan melakukannya di depan umum.

Hal yang juga masih belum jelas adalah apakah Joe Biden dan Kamala Harris mungkin menerima vaksin dalam pengaturan yang sama.

Komitmen untuk mendapatkan vaksinasi di depan umum datang ketika pemerintahan Biden yang akan datang difokuskan untuk membangun kepercayaan publik seputar vaksin Virus Corona COVID-19 saat distribusi sedang berlangsung.

Harris, khususnya, telah menekankan pentingnya melakukan hal ini dalam komunitas kulit berwarna, di mana cenderung ada ketidakpercayaan yang lebih kuat terhadap vaksin.

"Terus terang, ini tentang mendengarkan orang-orang. Maksud saya ini tentang mengingat sejarah, dan mengapa orang merasakan apa yang mereka rasakan. Dan kemudian juga mengingatkan kita bahwa vaksin ini hanya tentang satu hal dan satu hal saja: menyelamatkan nyawa," kata Kamala Harris dalam wawancara dengan ABC News minggu ini.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

AS Targetkan Vaksinasi 20 Juta Orang pada Desember 2020

AS telah memulai program vaksinasi COVID-19 massal pada 14 Desember 2020.

Pihak berwenang negara tersebut pun berharap untuk dapat memvaksinasi hingga 20 juta orang pada Desember 2020, dengan pekerja medis, petugas perawatan dan lansia sebagai prioritas utama.

Selain itu, AS juga ingin memvaksinasi seluruh warganya pada musim panas, tetapi banyak yang akan bergantung pada kepercayaan vaksin.

Para ahli memperkirakan lebih dari 70 persen orang perlu divaksinasi untuk membendung wabah COVID-19 di negara tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.