Sukses

Penasihat Gedung Putih Stephen Miller Kini Positif COVID-19, Meski Tes Berkala Negatif

Penasihat Gedung Putih Stephen Miller menambah daftar klaster COVID-19 Gedung Putih.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Kasus positif COVID-19 di lingkaran Gedung Putih terus bertambah. Terkini, penasihat senior Stephen Miller mengumumkan dirinya tertular.

Stephen Miller, yang berusia 35 tahun, pernah menjadi sorotan karena kebijakan imigrasinya yang keras.

Pada pernyataan resminya, Stephen Miller berkata mendapat hasil negatif selama 5 hari terakhir. Namun, ia akhirnya mendapat hasil positif pada tes terkini.

"Selama lima hari terakhir saya telah bekerja secara remote dan mengisolasi diri, hasil tesnya negatif hingga kemarin. Hari ini, saya tes positif COVID-19 dan berada dalam karantina," ujar Miller seperti dilaporkan NPR, Rabu (7/10/2020).

Sebelumnya, istri dari Stephen Miller pernah tertular COVID-19, namun sudah sembuh. Istrinya, Katie, bekerja di Gedung Putih sebagai tim komunikasi Wakil Presiden Mike Pence.

Masa inkubasi COVID-19 adalah 14 hari. Hingga kini, sudah makin banyak pejabat di Gedung Putih yang terkena COVID-19.

Mantan penasihat Trump, Kellyanne Conway, juga menyatakan positif COVID-19. Jubir Gedung Putih Kayleigh McEnany baru-baru ini turut mendapat hasil positif.

Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump sudah lebih dahulu positif COVID-19. Trump kini mengisolasi diri di Gedung Putih setelah dirawat di RS Walter Reed selama beberapa hari.

Menurut data CNN, sudah ada 14 orang di lingkaran Gedung Putih yang dinyatakan positif COVID-19.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Debat Cawapres AS: Panitia Akan Usir Penonton Tanpa Masker

Sementara itu, terkait Debat cawapres Amerika Serikat, akan diadakan di Universitas Utah, negara bagian Utah, pada Rabu 7 Oktober waktu setempat. Calon wakil presiden (cawapres) petahana Mike Pence akan berhadapan dengan Kamala Harris dari Partai Demokrat. 

Kamala Harris adalah senator dari California dan pernah menjabat sebagai jaksa agung di negara bagian tersebut. Wanita keturunan India ini juga anggota Komite Yudisial Senat. Sementara, Mike Pence adalah mantan gubernur Indiana. 

Berbeda dari debat capres yang berlangsung tiga ronde, dua cawapres AS hanya akan bertemu sekali. Situasi debat cawapres ini menarik karena Presiden AS Donald Trump dilaporkan positif COVID-19 usai debat capres pertama.

Dilaporkan USA Today, panitia debat kepresidenan lantas menerapkan aturan lebih ketat, salah satunya mengusir audiens yang tak bermasker. Pada debat capres pertama, ada orang-orang yang ketahuan tak disiplin memakai masker, seperti anggota keluarga Trump yang ketahuan melepas maskernya acara berlangsung.

Kedua cawapres yang berdebat di panggung serta moderator debat tak perlu memakai masker. Meski demikian, tak ada acara jabat tangan, dan kedua cawapres harus berdiri dengan jarak 4 meter lebih. 

Politico melaporkan bahwa kedua cawapres akan dipisahkan dengan plexiglass. Sama seperti pada debat capres, panitia debat juga akan mewajibkan tes COVID-19 untuk debat cawapres.

Pada situs resmi debat cawapres AS, perwakilan mahasiswa Universitas Utah juga mendapat kesempatan untuk ikut menonton debat, namun jumlahnya dibatasi hingga tak sampai 100 orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.