Sukses

Pengadilan AS Dakwa Wanita Kanada Kirim Surat Beracun Risin untuk Donald Trump

Pelaku pengirim surat dengan racun risin untuk Donald Trump didakwa di pengadilan AS.

Liputan6.com, Jakarta - Pascale Ferrier, wanita berusia 53 tahun dari Quebec, Kanada, ditangkap karena tuduhan mengirim surat beracun risin ke Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ia langsung menjalani sidang dakwaan pada pengadilan federal di Buffalo, New York pada Selasa 22 September.

Ia didakwa telah mengancam keselamatan Presiden Amerika Serikat, seperti mengutip laman Channel News Asia, Rabu (23/9/2020).

Melalui penerjemah Prancis-Inggris, ia meminta perwakilan dari pengacara yang ditunjuk pengadilan. Hakim AS Kenneth Schroeder mengajukan pengakuan tidak bersalah atas namanya, yang memberinya lebih banyak hak pada tahap ini dalam persidangan.

Menurut dakwaan yang dipublikasikan, Ferrier mengirim amplop ke Gedung Putih yang berisi risin, protein nabati yang sangat beracun yang berasal dari biji tanaman jarak.

"Saya menemukan nama baru untuk Anda: 'Badut Tiran Jelek' Saya harap Anda menyukainya," tulis catatan dalam surat itu, menurut seorang teknisi bom agen khusus FBI yang mengajukan pernyataan tertulis sebagai bagian dari pengaduan pidana.

"Anda menghancurkan AS dan membawanya pada bencana," lanjut surat itu. 

"Serahkan dan hapus lamaranmu untuk pemilihan ini. Jadi aku membuat 'Hadiah Khusus' supaya kamu membuat keputusan. Hadiah ada dalam surat ini."

"Jika tidak berhasil, aku akan mencari resep yang lebih baik untuk racun lain, atau aku mungkin akan menggunakan senjataku saat aku bisa datang. Selamat menikmati! ROH REBEL GRATIS."

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Surat Beracun Risin untuk Pejabat AS

Sebelumnya, terdapat sejumlah insiden yang juga melibatkan amplop beracun risin kepada pejabat AS dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2018, seorang pria Utah didakwa dengan tuduhan membuat ancaman terkait ricin kepada Presiden Donald Trump, Direktur FBI Christopher Wray dan pejabat federal lainnya, dengan semua surat "berisi bahan biji jarak".

Dua orang telah divonis dan dijatuhi hukuman penjara dalam insiden terpisah mengirimkan surat-surat tercemar ke Barack Obama saat dia menjadi presiden.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.