Sukses

Studi di Inggris Kuak 1 dari 8 Orang Tertular COVID-19 di Rumah Sakit

Sebuah penelitian dari Inggris menunjukkan setidaknya ditemukan 1 dari 8 pasien yang di rawat terpapar COVID-19 di rumah sakit.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ribuan pasien di rumah sakit Inggris kemungkinan telah terinfeksi Virus Corona COVID-19.

Menurut studi dari King's College London terhadap 10 situs rumah sakit Inggris ditambah satu rumah sakit di Italia, setidaknya ditemukan 1 dari 8 pasien yang dirawat terpapar COVID-19 di rumah sakit.

Namun, hal itu merupakan tingkat yang relatif rendah dan menunjukkan ada pengendalian infeksi yang efektif, menurut para peneliti.

Dikutip dari BBC, Selasa (25/8/2020), para peneliti dalam studi ini menganalisis data pada 1.500 kasus hingga 28 April 2020, yang mencakup puncak gelombang infeksi di Inggris.

"Mayoritas pasien ini sudah dalam waktu lama dirawat di rumah sakit," jelas peneliti utama, Dr. Ben Carter.

Dr Ben Carter juga memaparkan, "Mereka adalah kalangan lansia, yang merupakan kelompok rentan dan memiliki penyakit yang sudah ada sebelumnya."

Tetapi, mereka juga pulih lebih cepat daripada orang-orang yang dibawa ke rumah sakit usai dinyatakan positif COVID-19.

Hal itu, dikatakan kemungkinan karena diagnosis dan pengobatan yang lebih cepat.

Sementara itu, mereka yang dites positif Virus Corona COVID-19 15 hari atau lebih setelah masuk rumah sakit dihitung sebagai infeksi yang didapat di rumah sakit.

Dan jika pasien yang dites positif setelah lima sampai 14 hari dimasukkan dalam data studi tersebut, maka proporsinya meningkat menjadi 23%.

Tetapi dengan masa inkubasi virus yang berlangsung dengan waktu lama, hal tersebut membuat tidak mungkinnya untuk memastikan berapa banyak dari pasien ini yang akan terinfeksi di rumah sakit.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Risiko Penularan Virus di Rumah Sakit Masih Kecil

Ahli pengobatan perawatan intensif di Universitas Oxford, Prof Duncan Young, menyebutkan bahwa penelitian itu juga tidak akan termasuk mereka yang terinfeksi selama dirawat dalam waktu yang singkat di rumah sakit yang singkat, karena pasien tidak ditindaklanjuti setelah dipulangkan.

Penelitian itu juga tentunya hanya mengamati pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit karena Virus Corona COVID-19, jadi tidak mewakili sebagian besar orang yang tertular penyakit tersebut dan mereka yang tidak menunjukkan gejala, atau baru saja pulih di rumah tanpa perlu perawatan.

Kendati demikian, temuan tersebut menunjukkan bahwa risiko tertular virus di rumah sakit masih kecil. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.