Sukses

Cegah Virus Corona COVID-19 Meluas, India Terapkan Jam Malam

PM Narendra Modi meminta warganya untuk mematuhi aturan agar tetap berada di rumah selama 14 jam selama pandemi Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, New Delhi - Lebih dari satu miliar orang di India telah diminta untuk mematuhi jam malam selama 14 jam untuk mencoba memerangi pandemi Virus Corona COVID-19.

Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan aturan jam malam ini pada minggu lalu. Ia mengatakan kepada warga bahwa itu akan menjadi ujian atau pun tolak ukur untuk menilai kemampuan wilayah untuk melawan Virus Corona baru.

Modi mendesak warga untuk tetap berada di dalam rumah dari pukul 07.00 (01:30 GMT) hingga pukul 21.00 pada hari Minggu 22 Maret 2020. Demikian seperti dilaporkan BBC, Senin (23/3/2020). 

Modi mengatakan kepada pengikutnya di Twitter: "Mari kita semua menjadi bagian dari jam malam ini, yang akan menambah kekuatan luar biasa untuk melawan ancaman COVID-19. Langkah-langkah yang kita ambil sekarang akan membantu di masa mendatang."

Namun transportasi di seluruh negeri telah dipengaruhi oleh jam malam, menurut NDTV. Tidak ada kereta api jarak jauh atau pinggiran kota yang beroperasi; namun, yang sudah berjalan sebelum jam malam tidak akan dihentikan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beberapa Negara Bagian Telah Berlakukan Lockdown

Di Delhi, semua toko ditutup terpisah dari toko-toko yang menjual barang-barang kebutuhan pokok, dan apotek. Tempat-tempat keagamaan membatalkan kegiatan sebagai bagian dari aturan jam malam.

Sedangkan setelah aturan tersebut selesai diberlakukan, Modi meminta orang-orang pada pukul 17.00 pada hari Minggu untuk berdiri di balkon atau dekat jendela dan bertepuk tangan atau membunyikan lonceng untuk menunjukkan penghargaan mereka kepada para profesional medis dan pekerja sanitasi.

Walaupun belum seluruhnya, beberapa bagian India telah memberlakukan lockdown.

Rajasthan memerintahkan adanya penutupan hingga 31 Maret. Empat kota di negara bagian Gujarat juga telah memperkenalkan langkah-langkah serupa hingga 25 Maret.

Sebagai upaya mencegah masuknya virus dari luar, India telah melarang masuk ke semua orang, termasuk warga negara yang terbang dari negara-negara tertentu, termasuk Inggris dan sebagian besar negara-negara Eropa. Aturan itu juga membuat India membatalkan sebagian besar visa masuk untuk orang-orang yang terbang dari negara lain.

Monumen India yang populer seperti Benteng Merah Abad ke-16 di Delhi telah ditutup bagi pengunjung untuk mencegah pertemuan besar.

Tak hanya itu, Taj Mahal, monumen paling ikonik di negara itu, juga telah ditutup pada hari Selasa, bersama dengan lebih dari 140 monumen dan museum lainnya.

Per Senin 23 Maret 2020 pagi, India sejauh ini mencatat 396 kasus dengan 7 kematian dan 27 kasus dinyatakan sembuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.