Sukses

Wanita 76 Tahun Meninggal Akibat Virus Corona di Hong Kong

Wanita ini adalah orang ketiga yang meninggal di Hong Kong akibat Virus Corona (COVID-19).

Liputan6.com, Hong Kong - Wanita berusia 76 tahun menjadi korban meninggal ketiga di Hong Kong akibat Virus Corona (COVID-19). Ia sebelumnya sudah mengidap diabetes.

Kasus meninggal pertama akibat Virus Corona di Hong Kong terjadi pada sopir taksi berusia 39 tahun, kemudian disusul pria berusia 70 tahun. Keduanya disebut sudah memiliki penyakit sebelum terinfeksi Virus Corona.

Dilaporkan South China Morning Post, Senin (9/3/2020), korban meninggal ketiga ini berasal dari Un Chau Estate. Ia dinyatakan meninggal di Caritas Medical Center.

Wanita itu pertama dibawa ke rumah sakit pada 29 Februari lalu. Suaminya yang berusia 79 tahun juga terinfeksi Virus Corona dan berada di rumah sakit yang sama.

Ketika Virus Corona masih dalam masa inkubasi, keduanya sempat mengunjungi teman di dekat kediaman mereka dan Po On Road Market. Namun, otoritas kesehatan kesulitan mencari asal penularan infeksi mereka.

Banyak pasien Virus Corona di Hong Kong yang sudah sembuh, tetapi kasus baru tetap bermunculan. Ada lima kasus baru di Hong Kong pada akhir pekan lalu, dan tiga di antaranya tak menunjukan gejala Virus Corona.

Salah satu kasus itu adalah majikan menuarkan asisten rumah tangganya yang berusia 47 tahun. Meski demikian, majikannya sudah boleh pulang dari rumah sakit.

Kasus Virus Corona impor juga terjadi pada pria berusia 76 tahun yang baru-baru ini mengunjungi India. Istri dan asisten rumah tangganya kini diisolasi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Pergi ke Luar Negeri

Maraknya kasus Virus Corona impor membuat pakar kesehatan mengimbau agar masyarakat tidak bepergian terlebih dahulu. Pasalnya, Hong Kong kesulitan melakukan karantina.

"Ini sangat menantang untuk mengkarantina semua traveller dari segala tempat di dunia," ujar Dr Chuang Shuk-kwan dari Centre for Health Protection.

"Kami menyarankan kepada publik agar tidak melakukan travel yang tidak perlu," ia menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.