Sukses

Ragukan Tak Ada Kasus Virus Corona di RI, Tim WHO ke Wuhan Bantu Kontrol Epidemi

Sekelompok tim WHO telah tiba di kota Wuhan, Provinsi Hubei untuk membantu mengontrol epidemi Virus Corona.

Liputan6.com, Wuhan - Sekelompok tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah tiba di China pada Senin, 10 Februari 2020 untuk membantu mengendalikan epidemi Virus Corona yang kini merebak di negara tersebut. 

Direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan mereka akan "meletakkan dasar bagi tim internasional yang lebih besar," yang akan bergabung dengan mereka "sesegera mungkin."

Dilansir dari CNN, Selasa (11/2/2020), kelompok WHO di China dipimpin oleh Bruce Aylward, yang membantu respons tubuh terhadap Ebola, serta inisiatif untuk imunisasi, pengendalian penyakit menular dan pemberantasan polio.

Kedatangan mereka direncanakan ketika WHO menerima banyaknya kritik keputusan organisasi tersebut yang awalnya tidak mengumumkan darurat kesehatan global, dan atas pujian berlebihan kepada para pejabat atas penanganan China terhadap krisis ini.  

Jumlah kematian akibat Virus Corona telah meningkat menjadi lebih dari 1.000 pada hari Selasa pagi.

Otoritas kesehatan China mengatakan 108 orang meninggal akibat virus di daratan China pada Senin, dengan sebagian besar kematian itu terjadi di Provinsi Hubei, ibu kotanya adalah Wuhan - kota tempat virus pertama kali ditemukan.

Jumlah total kematian kini mencapai 1.018, dengan satu kematian di Hong Kong dan satu lagi di Filipina.

Secara global, 43.090 kasus sekarang telah didiagnosis dengan virus, lagi dengan mayoritas berada di China. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

WHO Sempat Ragukan Nihilnya Kasus Virus Corona di Indonesia

Melansir dari Sydney Morning Herald, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan Indonesia harus berbuat lebih banyak untuk mempersiapkan kemungkinan wabah Virus Corona, di tengah kekhawatiran bahwa Indonesia sebagai negara berpenduduk 270 juta belum melaporkan satu pun kasus infeksi.

Organisasi menginginkan agar Indonesia meningkatkan pengawasan, deteksi kasus dan persiapan di fasilitas kesehatan yang ditunjuk "jika terjadi wabah".

Perwakilan WHO di Indonesia, Dr Navaratnasamy Paranietharan, yang bekerja erat dengan Kementerian Kesehatan, mengatakan Indonesia telah mengambil "langkah konkret" termasuk penyaringan di perbatasan internasional dan menyiapkan rumah sakit yang ditunjuk untuk menangani kasus-kasus potensial.

"Indonesia sedang melakukan apa yang mungkin untuk dipersiapkan dan dipertahankan terhadap virus corona baru," katanya, seraya menambahkan bahwa kementerian telah mulai berbagi lebih banyak informasi dengan publik dalam beberapa hari terakhir.

Namun, "masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan di bidang pengawasan dan deteksi kasus aktif, dan persiapan fasilitas kesehatan yang ditunjuk sepenuhnya dengan pencegahan infeksi dan langkah-langkah pengendalian yang memadai untuk dapat mengatasi kasus pasien yang berat dari setiap dugaan atau konfirmasi kasus, dalam kemungkinan terjadinya skenario wabah. "

"Ketersediaan alat tes khusus untuk mengkonfirmasi nCoV [novel coronavirus] minggu ini adalah peningkatan yang signifikan dalam arah yang benar".

Sydney Morning Herald dan The Age pekan lalu mengungkapkan bahwa Indonesia belum menerima test kit khusus yang diperlukan untuk dengan cepat mendeteksi jenis baru Virus Corona, yang mendorong tanggapan defensif dari Departemen Kesehatan atas kemampuannya mendeteksi virus.

Sebaliknya, otoritas medis telah mengandalkan tes pan-coronavirus yang secara positif dapat mengidentifikasi semua virus dalam keluarga korona (termasuk flu biasa, SARS dan MERS) pada seseorang. Pengurutan gen kemudian diperlukan untuk secara positif mengkonfirmasi kasus virus corona baru, yang juga dikenal sebagai coronavirus Wuhan, dan seluruh proses dapat memakan waktu hingga lima hari.

Dr Paranietharan mengatakan "kami [WHO] prihatin" Indonesia belum melaporkan satu pun kasus yang dikonfirmasi di negara berpenduduk hampir 270 juta orang ini.

Tetapi "kami telah diyakinkan oleh otoritas terkait bahwa pengujian laboratorium telah bekerja dengan baik," tambahnya.

Menanggapi hal ini, pihak Kementerian Kesehatan melalui Kepala Badan Litbang Kesehatan Kementerian dr Siswanto, telah mengatakan bahwa memang laboratorium di Indonesia ada yang sudah terverifikasi untuk melakukan pengujian, jadi tidak perlu ada kekhawatiran masalah ini. 

Dari pernyataannya, Indonesia dinilai sudah mampu untuk mendeteksi kemungkinan adanya Virus Corona. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.