Sukses

Pneumonia Misterius di China Kembali Tewaskan Satu Korban

Kasus pneumonia misterius yang viral di China kini kembali menewaskan satu orang korban.

Liputan6.com, Wuhan - Penyakit pneumonia misterius dari China kini kembali makan korban. Pihak berwenang setempat melaporkan pada Kamis 16 Januari bahwa korban kedua dari penyakit tersebut meninggal di pusat kota Wuhan.

Korban merupakan seorang pria usia 69 tahun yang sebelumnya sudah dirawat di rumah sakit karena kerusakan fungsi ginjal dan sejumlah organ lainnya.

Dikutip dari Channel News Asia, Jumat (17/1/2020), hal tersebut disampaikan oleh Komisi Kesehatan Kota Wuhan dalam sebuah pernyataan di situs webnya setelah korban meninggal pada 15 Januari. 

Hingga saat ini, 41 kasus pneumonia telah dilaporkan di kota Wuhan. Tes laboratorium awal telah menunjukkan adanya jenis baru dari coronavirus, bagian dari virus yang dapat menyebabkan infeksi mulai dari flu biasa hingga Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS).

Secara keseluruhan, 41 kasus pneumonia telah dilaporkan di Wuhan. Hasil tes laboratorium awal yang dikutip oleh media pemerintah menunjukkan virus dari jenis baru coronavirus, keluarga besar virus yang dapat menyebabkan infeksi mulai dari flu biasa hingga SARS. 

Otoritas Jepang pada Kamis 16 Januari mengkonfirmasi seorang pria berusia 30-an telah terinfeksi virus, dan juga seorang wanita China yang telah dikarantina di Thailand dengan jenis virus coronavirus misterius.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mungkin Akan Meluas

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan wabah yang lebih luas mungkin akan terjadi.

Kini, sebanyak 763 orang telah diobservasi di Wuhan setelah datang untuk melakukan kontak dekat dengan orang yang diketahui mengidap pneumonia tersebut. Dari jumlah tersebut, 644 telah dirilis dan 119 masih dipantau.

Kasus kematian ini menjadi korban yang kedua setelah sebelumnya, seorang pria berusia 61 tahun meninggal di kota itu karena pneumonia, setelah dinyatakan positif terkena virus.

Wabah itu terjadi menjelang liburan Tahun Baru China di akhir Januari, ketika banyak dari 1,4 miliar orang China akan melakukan perjalanan ke kota asal mereka atau ke luar negeri.

Fenomena ini mengingatkan adanya wabah SARS pada tahun 2002-2003 yang muncul di China dan menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.