Sukses

Aktivis Islam Moderat Malaysia: Saatnya Mendeportasi Zakir Naik

Seorang aktivis Islam moderat Malaysia mengatakan, sudah saatnya Zakir Naik dideportasi.

Liputan6.com, Putrajaya - Ustaz asal India Zakir Naik mendulang kontroversi di Malaysia usai melontarkan kalimat yang dianggap rasis dalam sebuah pidato baru-baru ini di Kota Baru. Banyak warga Negeri Jiran meradang karenanya. 

Zakir Naik telah meminta maaf dan menyatakan sejumlah pejabat telah memelintir kalimatnya. Namun, banyak pihak mengatakan permohonan maaf itu tak cukup. 

Seorang aktivis Islam moderat yang juga mantan anggota palemen, Mohamed Tawfik Ismail, mengatakan sudah saatnya ustaz kontroversial itu dideportasi, seperti dikutip dari The Star, Rabu (21/8/2019).

"Islamofobia yang disebabkannya oleh pernyataannya, telah mencapai tahap di mana semua muslim konservatif dipandang sebagai teroris yang potensial dan perbedaan antara konservatisme dan ekstremisme menjadi kabur," kata Tawfik.

"Jadi permintaan maaf tidak cukup. Saya pikir dia harus dideportasi," tandasnya.

Tawfik yang juga merupakan putra dari mantan wakil perdana menteri Ismail Abdul Rahman mencatat, reputasi Zakir Naik di bawa kemana pun ia pergi.

"Ada laporan bahwa dia mengilhami seseorang untuk melakukan tindakan terorisme di Bangladesh baru-baru ini, dan seseorang di Johor mengancam non-muslim dengan parang dan pisau karena dianggap ancaman terhadap Islam yang dikemukakannya (Zakir Naik)," tutur Tawfik.

Ia melanjutkan, selama di Malaysia Zakir Naik harus terus diawasi dengan orang-orang yang akan bertemu dengannya dapat dibatasi.

 

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dianggap Punya Pengikut Fanatik

Tawfik juga mengatakan, Zakir Naik memiliki pengikut yang fanatik yang "akan melakukan kekerasan atas namanya dan menegaskan haknya untuk berkhotbah," katanya.

Dia juga mengatakan pemerintah Malaysia yang sekarang tidak boleh menyalahkan masalah pada kepemimpinan sebelumnya.

Sementara itu, Pendiri Gerakan untuk Moderasi Malaysia Anas Zubedy mengatakan Zakir Naik perlu mempelajari cara Malaysia dan menunjukkan bahwa ia bersedia berubah segera setelah meminta maaf.

"Bagus dia meminta maaf. Dia perlu belajar cara Malaysia. Pahami sejarah kami dan piagam nasional kami - Rukunegara," katanya.

"Untuk menunjukkan bahwa dia benar-benar nyata dan sangat menyesal, dia juga harus membatalkan tuntutannya di pengadilan...," lanjutnya. Baru-baru ini Naik juga menuntut empat pejabat Malaysia yang dianggap telah memfitnahnya.

"Permintaan maafnya harus mencakup meminta maaf kepada mereka," tandas Zubedy.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.